Dalam kondisi seperti ini, Piter mengatakan paket insentif anyar tentu dibutuhkan. Walau kebijakan itu pun tidak akan cukup untuk meredam loyonya perekonomian lantaran dihantam COVID-19. Bentuk insentif yang bisa digelontorkan pemerintah untuk mengerem kelesuan ekonomi itu antara lain adanya bantuan langsung kepada penduduk miskin atau kepada mereka yang terkena pemutusan hubungan kerja akibat Virus Corona. Di samping itu, ia menyarankan adanya juga bantuan kepada usaha mikro, kecil, dan menengah dalam kebijakan itu.
Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan pemerintah tengah menyiapkan stimulus ekonomi Jilid III. Paket kebijakan itu selain difokuskan untuk sektor kesehatan, juga akan menjangkau jaring sosial. Dengan demikian, aliran bantuan itu nantinya akan memaksimalkan segala saluran yang dimiliki pemerintah untuk menjangkau rakyat kecil.
Sri Mulyani menyebut contoh program keluarga harapan, kredit usaha rakyat, kredit ultra mikro, kartu sembako, hingga program bantuan pangan non tunai. Artinya, paket stimulus untuk menangkis dampak wabah corona ini bisa menjangkau masyarakat lapisan terbawah dan para pekerja informal.
“Kalau kita ingin uang masuk ke kantong masyarakat yang membutuhkan, saluran itu yang akan kita pakai. Berapa jumlahnya, masih kita hitung. Dinamikanya seperti saya sampaikan, belum kita pelajari sepenuhnya ke mana arahnya,” ujar Sri Mulyani dalam konferensi video, Rabu, 18 Maret 2020.