Langkah impor dilakukan, karena menurut Suhanto, harga gula di pasar masih terbilang cukup tinggi yakni sekitar Rp 20 ribu per kilogram. Sehingga pihaknya menyatakan perlu untuk melakukan impor agar harga gula kembali di kisaran Rp 12.500- 14.000 per kilogram.
Adapun gula impor tersebut akan didatangkan dari India, sesuai dengan perintah Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto. "Oleh Pak Menko sebagian ambil dari India, karena ada perjanjian dari India kita harus ambil," tuturnya.
Suhanto juga menuturkan bahwa gula impor sebanyak itu akan bertahan sampai bulan Juni 2020. Namun ketika pihaknya menerima tambahan untuk impor, hal tersebut akan disesuaikan. "Kalau belum ada permintaan ya enggak ditambah, kalau ada ya ditambah," ungkapnya.
Sebelumnya, Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Rosan Perkasa Roeslani menyatakan saat ini ketersediaan komoditas gula pasir relatif terbatas. Hal tersebut memicu kenaikan harga dibanding hari-hari sebelumnya. "Misalnya gula, tadi harga eceran di sini sekitar Rp 17.000 per kilogram. Mereka hanya boleh beli satu karung, ini ada keterbatasan," ucapnya, Kamis, 12 Maret 2020.
Oleh karena itu, Rosan meminta pemerintah untuk segera melakukan antisipasi agar harga sembako tidak semakin bergejolak ke depannya, dan memicu panic buying. Yang terjadi saat ini, menurut dia, sebetulnya hal sederhana, yaitu tidak sinkronnya antara suplai dan permintaan barang yang kemudian mengerek harga bahan pokok naik.
EKO WAHYUDI l ANTARA