TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dan Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir menggelar rapat bersama Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Wimboh Santoso, dan Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan Halim Alamsyah. Rapat itu digelar di Gedung Direktorat Jenderal Pajak pada Selasa malam, 10 Maret 2020.
"Kami membahas kondisi pasar keuangan global dan nasional dan perekonomian yang menghadapi gejolak akibat virus Corona dan perang minyak," kata Sri Mulyani melalui akun Instagramnya, Selasa, 11 Maret 2020.
Dia mengatakan seluruh yang hadir dalam rapat tetap semangat dan bersinergi saling mendukung. Hal itu bertujuan untuk menjaga perekonomian dan sistem keuangan Indonesia. "Bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh. Semangat menjaga Indonesia..!," kata dia.
Dalam foto yang diunggah itu, Sri Mulyani, Erick, Perry, Wimboh, dan Halim tertawa bersama sambil berdiri. Selanjutnya mereka berfoto bersama dengan seluruh jajaran direktur jenderal Kementerian Keuangan.
Unggahan itu telah disukai lebih dari 19.500 akun setelah 10 jam diunggah. Adapun terdapat lebih dari 177 komentar di unggahan itu.
Sebelumnya Sri Mulyani mengatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa anjlok sekitar 0,3 hingga 0,6 persen akibat dampak Virus Corona yang juga menggerogoti perekonomian Cina. Hitungan imbas tersebut dilakukan dengan asumsi pertumbuhan ekonomi Negeri Panda turun hingga 1 persen pada tahun ini.
"Apabila baseline Indonesia di 5 hingga 5,3 persen, maka pertumbuhan ekonomi Indonesia nantinya bisa sekitar 4,7 hingga 5 persen," ujar Sri Mulyani di Hotel Ritz Carlton, Jakarta, Rabu, 26 Februari 2020.
Sri Mulyani memperkirakan perekonomian Cina akan tertekan pada kuartal pertama 2020, setelah adanya wabah penyakit yang menyerang pernafasan itu. Padahal kuartal pertama tersebut adalah berkontribusi sebesar 30 persen kepada keseluruhan pertumbuhan ekonomi Negeri Tirai Bambu.