TEMPO.CO, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) gagal melanjutkan reli sehingga rontok di zona merah pada perdagangan hari ini, Kamis 5 Maret 2020. Berdasarkan data Bloomberg, pergerakan IHSG ditutup di level 5.638,13 dengan koreksi 0,21 persen atau 12 poin dari level penutupan perdagangan sebelumnya.
Pada perdagangan Rabu kemarin, IHSG berakhir di level 5.650,14 dengan lonjakan 2,38 persen atau 131,51 poin. Kenaikan tajam tersebutu terjadi dua hari berturut-turut, setelah The Fed membuat kejutan dengan memangkas suku bunga acuan sebesar 50 basis poin.
Sebelum berbalik ke zona merah, indeks bahkan termonitor sempat memperpanjang penguatannya. IHSG dibuka menanjak 0,68 persen atau 38,64 poin di posisi 5.688,78 pada Kamis pagi. Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak fluktuatif di level 5.613,72 – 5.715,94.
Sebanyak 5 dari 9 sektor berakhir di wilayah negatif, dipimpin properti (-1,13 persen) dan perdagangan (-1,06 persen). Adapun 4 sektor lainnya mampu menguat, dipimpin aneka industri (+1,03 persen). Sementara itu, dari 682 saham yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) hari ini, tercatat sebanyak 188 saham menguat, 204 saham melemah, dan 290 saham stagnan.
Sentimen positif dari pemangkasan suku bunga yang dilakukan oleh The Fed tampaknya hanya memberi efek sesaat bagi IHSG.
Vice President Research Artha Sekuritas Frederik Rasali mengatakan sikap Bank Indonesia akan menjadi penentu apakah dampak pemangkasan suku bunga The Fed ini akan berlangsung lama atau sebaliknya. Investor berharap BI segera menurunkan suku bunga kembali, sehingga harga saham dapat terkerek naik. Namun, jika BI telah menentukan sikap maka sentimen dari The Fed akan berlalu.