TEMPO.CO, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) diprediksi masih akan melanjutkan relinya pada hari ini. Pada perdagangan Rabu 4 Maret 2020 kemarin, IHSG mengakhiri pergerakannya di zona hijau.
Penguatan IHSG ini didorong oleh sektor infrastruktur yang naik 4,02 persen dan industri dasar yang naik 3,87 persen. Analis Artha Sekuritas Dennies Christopher mengatakan IHSG bakal menguat di level resistance 5,696—5,741 serta di level support 5,561 dan 5,471. Adapun secara teknikal candlestick membentuk long white body tetapi volume masih cukup kecil.
“Stochastic melebar setelah membentuk goldencross mengindikasikan masih ada potensi penguatan. Namun pergerakan diperkirakan masih akan volatil,” katanya dalam rilis harian yang dikutip Bisnis, Kamis 5 Maret 2020.
Menyambut prediksi moncernya IHSG, Dennies pun merekomendasikan beberapa saham untuk dicermati. Ia menyebut saham CTRA, HMSP, INDF, dan KLBF dengan rekomendasi ‘hold’, sedangkan ASII direkomendasikan untuk ‘buy’.
Kemarin, IHSG ditutup menguat setelah The Fed memangkas suku bunga sebesar 0,5 persen secara mendadak. Investor berekspektasi bahwa suku bunga Indonesia juga akan segera turun dan menjadi akan pendorong perekonomian yang saat ini sedang melambat.
Bursa saham AS sendiri ditutup menguat dengan penguatan lebih dari 1,000 point atau 4 persen dalam sehari saja. Hal tersebut didorong oleh kepercayaan investor atas kemenangan mantan presiden Joe Biden dalam Super Tuesday yang ingin meningkatkan sektor kesehatan.
Selain itu keputusan The Fed yang telah menurunkan suku bunga sudah mulai dicerna oleh investor, sehingga ekuitas pulih kembali setelah terjadi shock pada saat The Fed mengumumkan pemangkasan suku bunga secara mendadak. Bursa Asia kini mendapat dorongan menguat setelah beberapa bank sentral memangkas suku bunga.
BISNIS