TEMPO.CO, Jakarta - Negara-negara G20 mengkhawatirkan penyebaran virus corona yang semakin meluas. Jika penyebaran virus ini tidak bisa diatasi dengan cepat, kata Staf Ahli Menteri Keuangan Bidang Makro Ekonomi dan Keuangan Internasional, Suminto, maka dampaknya akan lebih luas dan lebih lama.
“Sebab, akan semakin mendisrupsi rantai pasok (supply chain) dan menggerus confidence,” kata Suminto dalam konferensi pers di Kantor Kemenkeu, Jakarta, Senin, 2 Maret 2020.
Informasi ini disampaikan Suminto melaporkan hasil pertemuan G20 di Riyadh, Arab Saudi, pada 22 sampai 23 Februari 2020. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati hadir dalam pertemuan ini, bersama menteri keuangan dari negara anggota lainnya.
Sebelumnya, penyebaran virus corona terus meluas di sejumlah negara. Per 1 Maret 2020, sebanyak 85.503 Kasus virus corona telah terjadi di 61 negara dan menyebabkan kematian 2.964 jiwa.
Hari ini pun, Presiden Joko Widodo atau Jokowi juga telah mengumumkan kasus corona pertama di Indonesia. Sebanyak 2 orang WNI yang tinggal di Depok, Jawa Barat, dilaporkan positif virus corona. Keduanya pun saat ini tengah dirawat di Rumah Sakit Penyekit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso, Jakarta Utara.
Untuk itu dalam pertemuan ini, kata Suminto, negara-negara G20 sepakat penanganan virus corona harus dilakukan bersama-sama. Selain itu, pertemuan ini juga merumuskan tiga kebijakan “a well-balanced domestic policy mix” untuk menghadapi penurunan ekonomi global akibat virus corona.
Ketiga kebijakan ini yaitu: pertama, kebijakan moneter yang akomodatif dan mendukung perekonomian. Kedua, kebiajakan fiskal yang fleksibel an growth friendly. Ketiga, reformasi struktural untuk mendukung pertumbuhan jangka menengah.
FAJAR PEBRIANTO