TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Iman Pambagyo mengatakan pemerintah Indonesia berusaha membuka akses pasar ekspor Indonesia ke Selandia Baru. Akses pasar tersebut meliputi pasar tenaga kerja dan produk pertanian.
"Delegasi RI memperjuangkan akses pasar Indonesia agar dapat memasuki Selandia Baru. Selain itu, akses produk buah-buahan tropis Indonesia, khususnya terkait penyelesaian hambatan naratif untuk produk manggis, pisang, nanas, salak, dan mangga," kata Iman dalam keterangan tertulis pada Jumat, 14 Februari 2020.
Pernyataan itu ia sampaikan kala menghadiri Forum Senior Official's Meeting on Trade and Investment Framework atau SOMTIF ketujuh, kemarin. Acara tersebut digelar di Wellington, Selandia Baru.
Selain membuka akses pasar tenaga kerja dan pertanian, Iman menjelaskan, Indonesia turut mengundang para investor Selandia Baru untuk menanamkan modal di Indonesia. Ia menjelaskan, Indonesia terbuka bagi investor di sektor peternakan, pariwisata, pendidikan vokasi, dan pendidikan tinggi.
Indonesia juga tengah membuka kesempatan peluang penanaman modal di bidang industri kreatif, seperti film dan animasi. Ia berharap, kerja sama antar-negara dapat menjadi solusi bagi kondisi ekonomi global yang sedang melambat.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, total kegiatan perdagangan Indonesia dengan Selandia Baru sepanjang 2019 mencapai US$ 1,2 miliar. Adapun ekspor Indonesia ke Selandia Baru tercatat sebesar US$ 445,2 juta. Sedangkan nilai realisasi impor dari negara itu US$ 763,5 juta.
Dari sisi permodalan, menurut data Badan Koordinasi Penanaman Modal atau BKPM, realisasi investasi Selandia Baru di Indonesia mencapai US$ 2,6 juta. Investasi itu tersebar di 81 proyek yang mayoritas meliputi sektor pariwisata.