TEMPO.CO, Jakarta - Maskapai penerbangan nasional, Citilink Indonesia dan Lion Air menyatakan terus memantau perkembangan konflik antara Iran dan Amerika Serikat. Maskapai berkepentingan terhadap konflik kedua negara karena berkaitan dengan kenaikan harga avtur (bahan bakar pesawat).
Saat ini Citilink Indonesia telah mempersiapkan langkah antisipasi kenaikan harga avtur pasca konflik di Timur Tengah yang semakin memanas.
VP Corporate Secretary Citilink Indonesia, Resty Kusandarin, mengatakan saat inipun sudah terjadi kenaikan harga avtur. Kendati demikian, kenaikan yang terjadi belum terlalu signifikan.
“Antisipasi dari maskapai terhadap kemungkinan terjadinya kenaikan avtur adalah melakukan efisiensi bahan bakar dengan menerapkan capacity adjustment,” kata Resty kepada Bisnis, Ahad 12 Januari 2020.
Adapun upaya lain yang mungkin dilakukan adalah dengan mengkaji kembali seluruh rute penerbangan. Evaluasi ini terutama dilakukan untuk rute penerbangan yang memiliki tingkat keterisian kursi (seat load factor/SLF) di bawah 50 persen.