TEMPO.CO, Jakarta - PT Bank BNI Syariah memproyeksikan nilai transaksi menggunakan kartu pembiayaan syariah atau Hasanah Card dapat mencapai Rp 1,2 triliun hingga akhir 2019.
SEVP Retail dan Jaringan PT Bank BNI Syariah Iwan Abdi mengatakan per November 2019, nilai transaksi Hasanah Card tumbuh 7,7 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) sedangkan frekuensi transaksi tumbuh lebih rendah, yakni sebesar 3,2 persen yoy.
Adapun jumlah akuisisi Hasanah Card yang baru mencapai sekitar 30 ribu keping kartu hingga November 2019.
"Kami targetkan nilai transaksi Hasanah Card hingga akhir tahun dapat mencapai Rp 1,2 triliun. Untuk mendorong pertumbuhan transaksi, kami lakukan program transaksi dengan cicilan, bekerja sama dengan merchant dan lainnya," tuturnya seperti dikutip Bisnis, Ahad, 29 Desember 2019.
Iwan menyatakan ada sejumlah tantangan yang dihadapi industri perbankan syariah terkait bisnis kartu pembiayaan syariah. Menurutnya, pengetahuan masyarakat tentang kartu pembiayaan berbasis syariah masih minim sehingga diperlukan edukasi tentang perbedaan kartu pembiayaan syariah dengan kartu kredit konvensional serta apa yang menjadi dasar akad-akad dalam kartu pembiayaan syariah.
Jika melihat data secara industri, pertumbuhan pembiayaan melalui kartu kredit atau kartu pembiayaan terhitung melambat atau stagnan sepanjang 2019.
Merujuk pada data Bank Indonesia (BI), per Oktober 2019, nilai transaksi kartu kredit tumbuh 4,52 persen yoy menjadi Rp 29,3 triliun. Angka tersebut lebih rendah dibandingkan capaian pertumbuhan transaksi kartu kredit pada periode yang sama tahun lalu , yang mencapai 9,7 persen yoy.
BISNIS