TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama PT Permodalan Nasional Madani (PNM) Arief Mulyadi mengatakan jumlah anggota nasabah PNM aktif di program Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekaar) saat ini sebanyak 15,2 juta perempuan.
“Kalu dari ceruk usia, paling tinggi antara 35 sampai 45 tahun,” kata dia di Restoran Harum Manis, Apartemen Pavilion Sudirman, Jakarta pada Kamis, 21 Maret 2024.
PNM Mekaar merupakan layanan pinjaman modal yang berdiri sejak tahun 2015 untuk para prasejahtera pelaku UMKM khususnya perempuan. Jika ditotal, selama 8 tahun itu PNM Mekaar telah memiliki nasabah hingga 20,1 juta.
Namun, tak semuanya tetap menjadi nasabah aktif. Arief menjelaskan, ada 1,2 juta nasabah yang sudah naik kelas ke BRI dan Pegadaian, atau lembaga keuangan formal lain. Lalu, sekitar 267 ribu orang meninggal dalam kurun waktu paling banyak di tahun 2020-2022.
Di luar itu, Arief menyebut ada sekitar 3,5 juta yang tetap hadir dalam pertemuan kelompok, tapi utangnya dibayar nanti.
“Karena siklus pembiayaan kami pendek, hanya 1 sampai 2 tahun,” kata dia.
Hingga Januari - Februari 2024, PNM telah menyalurkan dana sebesar Rp 12,5 triliun.
"Target di Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Rp 75 (triliun), tapi insyaallah tercapai," kata Arief.
Ia berharap lewat program ini, para nasabah serta masyarakat sekitar mampu menebarkan virus optimisme dan inspirasi bagi calon pelaku usaha lain. PNM Mekaar masih menargetkan wilayah daerah Tertinggal, Terdepan, dan Terluar (3T). Dalam waktu triwulan ke depan, PNM berencana masuk ke Miangas, Sulawesi Utara.
“Jadi dari Miangas sampai Rote-nya tercapai,” ujarnya.
Sedangkan, di wilayah Papua mereka akan masuk ke perbatasan dengan Papua Nugini. Sementara di daerah Sabang sudah ada.
Pilihan Editor: Menkominfo Budi Arie Sebut Apple dan Microsoft akan ke Indonesia, Bikin Apple Academy dan Kerjasama AI