TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Pandjaitan bakal terbang kembali ke Abu Dhabi, Uni Emirat Arab (UAE). Tujuannya untuk memfinalisasi rencana investasi UAE di sejumlah proyek di Indonesia.
“Nanti, proyek yang akan ditandatangani akan disaksikan oleh Presiden Jokowi dan Putra Mahkota Mohammed bin Zayed Al Nahyan,” kata Luhut dalam konferensi pers di Kantor Kemenko Kemaritiman di Jakarta Pusat, Selasa, 10 Desember 2019.
Realisasi investasi ini mulai mencuat kembali saat Jokowi bertemu Mohammed bin Zayed di Bogor, Juli 2019. Saat itu, kata Luhut, dia ditugaskan Jokowi untuk mengawal rencana tersebut.
Setelah itu, Luhut terbang ke Abu Dhabi, ibu kota UAE. September 2019, Luhut memastikan realisasi investasi ini akan terwujud sebelum akhir tahun.
Luhut menjelaskan, ada sejumlah proyek yang akan dimasuki oleh UAE. Di antara 3 proyek Pertamina di Balikpapan, Gresik, dan Cilacap. Lalu, pembentukan Indonesian Sovereign Wealth Fund, investasi proyek properti dan real estat, investasi bidang pertanian di Kalimantan Tengah seluas 100 ribu hektare, serta investasi di bidang pendidikan.
Khusus untuk Indonesian Sovereign Wealth Fund, Luhut mengaku telah mendapat masukan dari Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. Keduanya menyatakan tidak perlu ada Undang-Undang baru untuk program ini. “Sehingga, segera bisa terbit (direalisasikan),” kata Luhut.
Sore ini pun, Luhut memanggil sejumlah pejabat ke kantornya untuk membahas rencana finalisasi investasi oleh UAE ini. Hingga pukul 17.36 WIB, sejumlah pejabat hadir di Kantor Luhut.
Di antaranya Menteri Luar Negeri Retno Marsuid, Menteri Agama Fachrul Razi, Menteri Pendidikan Nadiem Makarim, Wakil Menteri BUMN Budi Gunadi Sadikin, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, hingga Direktur Perencanaan Investasi dan Manajemen Resiko PT Pertamina Heru Setiawan.
FAJAR PEBRIANTO