Sejalan dengan kebijakan pelonggaran moneter Bank Indonesia, pertumbuhan deposito perbankan telah melambat. Namun pertumbuhan giro dan tabungan kompak melemah, sehingga rasio dana murah tidak menunjukkan gerakan positif pada kuartal terakhir tahun ini dibandingkan dengan kondisi sebelumnya.
Mengutip data LPS, giro (salah satu komponen dana murah) mencatat perlambatan pertumbuhan tahunan cukup signifikan pada Oktober 2019. Pada bulan tersebut giro naik 4,2 persen yoy, sedangkan bulan sebelumnya 7,6 persen yoy.
Pada periode yang sama, tabungan secara konsisten membukukan perlambatan pertumbuhan sejak akhir kuartal II. Per Oktober 2019, tabungan tumbuh 6,2 persen yoy. Padahal sebelumnya, atau Mei 2019 sempat mencapai 8,2 persen yoy.
Deposito pada saat yang sama masih menjadi kontributor utama penjaga pertumbuhan dana konvensional perbankan. Per Oktober 2019, dana mahal ini naik 7,6 persen yoy, atau di atas pertumbuhan DPK yang sebesar 6,3 persen yoy.