TEMPO.CO, Jakarta - Hari Belanja Online (Harbolnas) kembali digelar pada 11-12 Desember 2019 mendatang. Dalam perhelatan yang kesembilan kalinya ini, sektor perdagangan digital yang terlibat akan semakin diperluas.
“Tak hanya produk gaya hidup atau produk elektronik saja, tapi kami ingin semua bisa dipasarkan secara luas dan mudah melalui digital,” kata Ketua Umum Asosiasi E-Commerce Indonesia (IdEA) Ignatius Untung dari pihak penyelenggara Harbolnas, dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis, 7 November 2019.
Menurut Untung, pihaknya berharap perluasan ini bisa menyasar berbagai bidang, termasuk hasil alam. “Kami berharap platform yang memasarkan hasil alam juga bisa bergabung dengan Harbolnas kali ini,” kata dia.
Sebab, kata Untung, IdEA sangat menaruh perhatian besar untuk bisa mengembangkan jangkauan pasar dari produk hasil alam ini. “Yang paling efektif dan efisien tentu saja melalui pemasaran digital,” ujarnya.
Tahun ini, sebanyak 170 platform e-commerce telah mendaftarkan diri untuk ikut dalam ajang Harbolnas 12-12. Bagi IdEA, ajang Harbolnas kesembilan ini harus mempertimbangkan salah satu faktor penting yaitu kepercayaan konsumen terhadap 170 platform ini. “Dan tentu bagi peserta juga,” kata dia.
Pesta diskon belanja online ini sengaja diadakan dua hari. Hari pertama, 11 Desember 2019, fokus menjual produk lokal. Lalu hari kedua, 12 Desember 2019, untuk produk campuran, baik lokal maupun yang dari luar negeri. Konsep ini juga diterapkan pada ajang Harbolnas 2018 lalu.