Hal senada disampaikan oleh ekonom dari Center of Reform on Economics (Core) Piter Abdullah. Ia menyatakan dibutuhkan segera kebijakan countercylical baik di moneter, fiskal maupun di sektor riil.
Kebijakan moneter yang sudah pro growth hendaknya diimbangi oleh Sri Mulyani dengan kebijakan fiskal yang penuh dengan stimulus terhadap perekonomian. "Jangan takut untuk melebarkan defisit, harus berani menghadapi kritik atas terus bertambahnya utang pemerintah. Fokus kepada pertumbuhan ekonomi," ujar Piter.
Sebelumnya Sri Mulyani menyatakan di hadapan para wartawan bahwa Presiden Jokowi telah kembali menunjuk dirinya sebagai menjabat Menteri Keuangan periode 2019 - 2024. Hal tersebut disampaikan Sri Mulyani Indrawati setelah bertemu dengan Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan.
Sri Mulyani sebelumnya tiba di kompleks istana pada pukl 09.00 WIB dan keluar usai bertemu Jokowi pada sekitar pukul 10.25 WIB. Ia menjadi menteri pertama yang sudah menjelaskan jabatan yang akan diembannya di Pemerintahan Jokowi-Ma’ruf Amin.
“Khusus untuk saya, kata Bapak Presiden diberbolehkan untuk menyampaikan jabatan menteri keuangan,” kata Sri Mulyani di depan wartawan, Selasa, 22 Oktober 2019. Pernyataan Sri Mulyani berbeda dengan para calon menteri yang bertemu dengan Jokowi sebelumnya, di mana sebagian besar tamu masih belum memastikan jabatan yang akan diisinya.
Setelah keluar dari ruang pertemuan, Sri Mulyani yang mengenakan kemeja lengan panjang warna putih dan dipadu dengan celana panjang warna hitam tersebut lebih banyak bercerita mengenai perekonomian, dan program mendorong peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM).
BISNIS