TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perikanan dan Kelautan Susi Pudjiastuti memaparkan capaiannya kala menjabat di Kabinet Indonesia Kerja Jilid I selama 5 tahun. Susi mengatakan, pada 2014 hingga 2019, kementeriannya berhasil mengerek produk domestik bruto atau PDB perikanan sebesar 50 persen ketimbang periode sebelumnya.
"PDB perikanan dalam 4,5 tahun terakhir naik hampir 50 persen lebih. Sebuah prestasi yang saya pikir luar biasa," ujar Susi dalam peluncuran bukunya yang berjudul "Transformasi Kelautan dan Perikanan" di kantor KKP, Jakarta Pusat, Jumat, 18 Oktober 2019.
Data terkini KKP menunjukkan PDB perikanan tumbuh 6,25 persen atau lebih tinggi 29,39 persen ketimbang periode yang sama tahun sebelumnya, yakni 4,83 persen. Menurut nilainya, PDB pada triwulan II 2019 naik menjadi Rp 62,24 triliun. PDB itu lebih besar ketimbang tahun sebelumnya yang hanya Rp 58,58 triliun.
Selain PDB, Susi menyatakan nilai tukar nelayan terus tumbuh. Berdasarkan statistik KKP, nilai tukar nelayan atau NTN pada 2015 tercatat 106,41. Pada Agustus 2019, angka itu naik menjadi 114,24.
Sedangkan ekspor perikanan menampilkan hasil positif. Sepanjang 5 tahun terakhir, volume ekspor tercatat naik 4,45 persen dengan nilai ekspor terkerek 7,44 persen.
Di level ASEAN, Susi mengklaim neraca perdagangan ikan Indonesia unggul. Saat ini, posisi Indonesia menempati peringkat teratas sebagai negara dengan neraca perikanan paling moncer. Adapun perdagangan komoditas perikanan tercatat surplus US$ 4 miliar. "Saat yang lain mengalami defisit, kita surplus," tutur Susi.