TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati tak berkomentar banyak saat ditanya soal pemulihan ekonomi di Wamena pasca aksi massa berujung rusuh sepekan ke belakang.
Ia mengatakan langkah pemulihan dilakukan tergantung situasinya. "Kita lihat dulu saja situasinya seperti apa," ujar Sri Mulyani di Gedung Dhanapala Kementerian Keuangan, Jakarta, Senin, 30 September 2019.
Unjuk rasa yang berujung kerusuhan di Wamena, Jayawijaya, Papua pada 23 September 2019 mengakibatkan 31 orang meninggal. Ratusan bangunan milik pemerintah maupun swasta dirusak dan dibakar pengunjuk rasa.
Tentara Nasional Indonesia mencatat, terdapat 7.278 warga pendatang yang mengungsi pasca-kerusuhan tersebut. Data pengungsi tersebut tercatat sejak 23 sampai 29 September 2019.
"Jadi sampai hari ini (29 September), jumlah keseluruhan pengungsi mencapai 7.278 orang," ujar Wakil Kepala Penerangan Kodam XVII/Cendrawasih Letnan Kolonel Infanteri Dax Sianturi melalui keterangan tertulis, Ahad, 29 September 2019.
Namun, dari jumlah tersebut, baru 4.250 orang yang dievakuasi TNI ke daerah asal mereka. Dax membeberkan, sebanyak 2000 diterbangkan melalui pesawat Hercules TNI AU, sementara sisanya yakni 2.250 orang dipulangkan melalui penerbangan komersil.
Kendati demikian, Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Papua Komisaris Besar Ahmad Mustofa Kamal menyebut situasi Wamena saat ini berangsur kondusif. "Alhamdulillah semakin baik dan aktifitas masyarakat sudah tampak dengan bukanya toko-toko berjualan," kata Kamal melalui pesan singkat, Ahad, 29 September 2019.
CAESAR AKBAR | ANDITA RAHMA