TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan melontarkan gurauan saat menanggapi isu bahwa masih banyak buaya liar berkeliaran di calon ibu kota baru, yakni Penajem Paser Utara, Kalimantan Timur. Luhut mengatakan fenomena itu lumrah di lingkungan yang masih tertutup lahan hijau.
“Ya enggak apa-apa lah, asal jangan buaya darat saja,” ujar Luhut berseloroh, saat dijumpai di kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin, 9 September 2019.
Enggan menanggapi lebih lanjut, Luhut mengatakan persoalan buaya tak perlu dipermasalahkan lebih jauh. Meski begitu, ia menyebut pro-kontra menyambut pembangunan ibu kota baru memang lazim terjadi. Pernyataan itu ia sampaikan pula dalam rapat anggaran bersama DPR.
“Pro-kontra biasa. Kalau enggak mau ada pro-kontra masuk surga aja,” kata Luhut.
Presiden Joko Widodo atau Jokowi sebelumnya telah mengumumkan lokasi ideal ibu kota baru. Menurut Jokowi, ibu kota baru akan dibangun di antara Penajem Paser Utara dan Kutai Kartanegara. Keduanya berada di Kalimantan Timur.
Luhut memastikan pembangunan
ibu kota baru telah dikaji secara matang oleh Bappenas. Adapun pembangunan ibu kota tahap pertama bakal ditargetkan kelar pada 2024. Berdasarkan rancangan Bappenas, pemerintah membutuhkan investasi senilai Rp 466 triliun untuk pembangunan ibu kota baru.
FRANCISCA CHRISTY ROSANA