Tempo.Co, Jakarta – Kementerian Perhubungan melirik kerja sama dengan PT Blue Bird Tbk untuk pengadaan 100 mobil listrik pada 2020. Mobil hemat energi tersebut rencananya akan digunakan sebagai kendaraan operasional pejabat eselon I dan II, menggantikan mobil-mobil dinas yang saat ini masih berbahan bakar bensin.
Kepala Biro Humas Kementerian Perhubungan Hengky Angkasawan mengatakan Blue Bird merupakan satu-satunya perusahaan transportasi yang telah mengimpor mobil listrik. “Blue Bird telah berpengalaman mengimpor Tesla dan BYD untuk armada taksi mereka. Sementara ini kami melirik Blue Bird. Namun tak menutup kemungkinan kerja sama dengan perusahaan yang lain juga,” ujar Hengky di kawasan SCBD, Jakarta, Ahad petang, 8 September 2019.
Hengky mengatakan mobil dinas ini akan disewa dengan sistem leasing. Kementerian Perhubungan bakal memakai skema open bidding atau lelang untuk membuka kerja sama dengan pihak ketiga.
Menurut Hengky, anggaran penyewaan mobil dinas telah termaktub dalam RABPN 2020. Namun, ia tak merinci jumlah anggaran yang disediakan kemeterian untuk sewa mobil.
Ihwal merek, Hengky mengatakan Kementerian Perhubungan kemungkinan bakal menyewa mobil Tesla seperti yang telah diimpor Blue Bird. “Tapi karena tipe Tesla yang dipakai Blue Bird terlalu mahal, mungkin kami minta tipe yang lebih rendah dengan merek yang sama,” ujar Hengky.
Direktur Multimoda dan Angkutan Darat Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub Ahmad Yani mengatakan langkah kementerian menyewa mobil listrik untuk kendaraan dinas pejabat ini sejalan dengan program pemerintah menekan emisi gas buang. Dengan penggunaan mobil hemat energi, ia berharap kadar emisi akan berkurang sekitar 30 persen. “Harapannya nanti akan diikuti oleh kementerian lain,” ujar Ahmad Yani.
Rencana penyewaan mobil listrik sebelumnya juga dilontarkan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi. Budi Karya mengatakan penggunaan kendaraan listrik di lingkungan kementerian ini merujuk pada perintah Presiden Joko Widodo. Atau Jokowi.
“Pak Jokowi sudah memerintahkan perluasan penggunaan mobil listrik,” ujarnya. Ia menghitung bakal ada 3.600 mobil listrik melaju di Indonesia bila 34 kementerian turut menggunakannya.