TEMPO.CO, Jakarta - Bank Indonesia atau BI mengungkapkan telah melakukan pertemuan dengan sejumlah perwakilan dari perusahaan Facebook dalam kurun waktu sebulan terakhir. Pertemuan dengan perwakilan Facebook itu berkaitan dengan rencana perusahaan itu untuk menerbitkan mata uang digital Libra pada 2020.
Direktur Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran BI Erwin Haryono mengatakan pertemuan dengan perwakilan Facebook sempat digelar dua kali. Dua pertemuan khusus digelar karena pertemuan pertama BI merasa belum puas atas penjelasan perwkilan Facebook mengenai Libra.
Baca Juga:
"Kami pernah panggil mereka ke BI, dari perwakilan Facebook Singapura langsung yang pertama. Tapi kami enggak puas terus minta bertemu lagi dan kemudian didatangkan langsung dari Amerika Serikat," kata Erwin ditemui usia menjadi pembicara seminar dalam acara Global Blockchain Investment Summit (GBIS) 2019 di Hotel Ritz Charlton, Jakarta, Senin 29 Juli 2019.
Erwin menjelaskan, pertemuan tersebut terjadi pada 2-3 minggu sebelumnya. Meski enggan menjelaskan siapa perwakilan Facebook yang datang, dia mengatakan perwakilan itu memiliki jabatan setingkat eksekutif dengan wilayah kerja area global dan Asia Tenggara.
Dalam dua pertemuan itu, tutur Erwin, Facebook banyak menjelaskan mengenai progress pembuatan mata uang Libra, teknologi yang digunakan, model bisnis hingga apa yang membedakan Libra dengan mata uang lain. Kendati begitu, proyek Libra oleh Facebook saat ini baru memasuki tahap awal.
Apalagi, white paper atau kertas putih yang menjelaskan tujuan dan seluk beluk Libra baru keluar pada beberapa bulan lalu. "Hanya saja sejauh ini mereka belum bisa pastikan, apakah mereka beroperasi di Indonesia atau tidak. Tapi mereka mengatakan bahwa kalaupun iya, mereka akan datang ke BI," kata Erwin.
Menurut Erwin, saat ini, pihak Facebook masih berkonsultasi dengan sejumlah otoritas negara di dunia termasuk negara besar dan beberapa lembaga finansial serta lembaga pemeringkat kredit.
DIAS PRASONGKO