TEMPO.CO, Jakarta - Indeks harga saham gabungan atau IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada pekan ini diprediksi cenderung melemah dipicu faktor eksternal dan minimnya sentimen domestik.
Baca: IHSG Berbalik Menguat, Investor Asing Catat Net Buy Rp 912,86 M
IHSG awal pekan dibuka melemah 13,26 poin atau 0,21 persen ke posisi 6.360,21. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 bergerak turun 3,51 poin atau 0,34 persen menjadi 1.015,22.
"Perkiraan pasar, IHSG pada pekan ini berpeluang bergerak mixed dengan kecenderungan melemah akibat ketidakpastian perang dagang, sementara sentimen dari dalam negeri terbilang minim," kata Kepala Riset Valbury Sekuritas Alfiansyah di Jakarta, Senin, 8 Juli 2019.
Dari eksternal, kata Alfiansyah, Cina melalui Kementerian Perdagangannya mengatakan bahwa semua pungutan yang dikenakan pada impor negara yang diberlakukan oleh Amerika Serikat (AS) harus segera dihapuskan sebagai bagian dari kesepakatan perdagangan. Menurut lembaga ini kesepakatan itu harus seimbang, setara, dan saling menguntungkan.
Cina menyambut keputusan AS untuk tidak menambah pajak baru pada barang-barang dari negara tirai bambu itu. Sementara itu, Trump mengatakan beberapa pajak tetap di posisinya untuk periode waktu yang substansial, bahkan melampaui perjanjian perdagangan apapun.
Baca: IHSG Diprediksi Bergerak ke Zona Hijau Awal Pekan Depan
Selain IHSG, bursa saham regional Asia pagi ini yang melemah antara lain Indeks Nikkei melemah 190,64 poin (0,88 persen) ke 21.555,74, Indeks Hang Seng melemah 452,83 poin atau 1,57 persen ke 28.322, dan Indeks Straits Times melemah 32,3 poin (0,96 persen) ke posisi 3.334,51.
ANTARA