TEMPO.CO, Jakarta - Bank Dunia yakin iklim investasi di Indonesia akan terus membaik setelah hakim Mahkamah Konstitusi menyampaikan keputusan tentang gugatan sengketa pemilihan presiden pada 27 Juni lalu. Country Lead Economist Bank Dunia di Indonesia Frederico Gil Sander mengatakan investor, baik dalam maupun luar negeri, optimistis menanamkan modalnya pasca-Pemilu kelar.
Baca: Hari Ini Jokowi Akan Bertemu Bank Dunia di Sela KTT G20
Baca Juga:
"Pemilu selesai, MK kelar putusannya, investasi lebih menjanjikan terutama investasi dalam negeri," ujarnya dalam diskusi Indonesia Economic Quarterly di kawasan SCBD Sudirman, Jakarta, Senin, 1 Juli 2019.
Sander mengakui, sejak 2018, pertumbuhan investasi di Indonesia bergerak menguat. Investasi terbesar tercatat bergerak untuk sektor infrastruktur, pertambangan, dan pengadaan alat-alat berat.
Namun, bersamaan dengan itu, ada beberapa pergerakan investasi yang menurun. Salah satunya di sektor mesin. "Ini terjadi karena ada mesin-mesin mesin baru atau sudah di-upgrade," ujarnya.
Dalam penyampaian pandangannya, Sander mengatakan investor, baik dalam maupun luar negeri, optimistis menanamkan modalnya pasca-Pemilu kelar. Misalnya meningkatkan penanaman modal asing atau PMA mengatakan investor, baik dalam maupun luar negeri, optimistis menanamkan modalnya pasca-Pemilu kelar.
Baca: Ditanya Masukan untuk Indonesia, Bank Dunia Ingatkan Ada Awan Hitam
Di sisi lain, Bank Dunia juga menyampaikan pandangan tentang neraca transaksi berjalan Indonesia pada masa mendatang. "Neraca transaksi berjalan lebih baik, di angka 3,1 persen dari PDB (produk domestik bruto)," ujar Sander.