TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Kantor Perwakilan Bank Dunia di Indonesia, Rodrigo A. Chaves, mengatakan pemerintah Indonesia perlu memperhatikan betul perang dagang yang terjadi antara Amerika Serikat dan Cina. Masukan ini ia sampaikan usai bertemu dengan Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Istana Kepresidenan, Jakarta, hari ini, Selasa, 25 Juni 2019.
BACA : Temui Jokowi, Ini Lima Saran Bank Dunia untuk Ekonomi Indonesia
"Kami rasa pemerintah perlu memperhatikan dengan seksama apa yang sedang terjadi di ekonomi global saat ini. Ada awan hitam yang menggelantung karena perang dagang," katanya.
Chaves pun berharap perang dagang antara dua negara tersebut bisa segera selesai sehingga tidak memberikan dampak buruk bagi Indonesia maupun negara lainnya. "Semoga negoisasi segera terjadi," tuturnya.
BACA : Bank Dunia Beri Rp 1,4 T untuk Sampah Citarum, Bekasi Kecipratan
Dalam beberapa kesempatan, Jokowi telah memerintahkan para menterinya untuk mewaspadai dampak perang dagang ini. Ia kerap pula meminta para pengusaha Indonesia untuk mengambil peluang di tengah pertarungan dua negara besar itu.
Terbaru, di forum KTT ASEAN ke-34 di Thailand, Sabtu pekan lalu, Jokowi turut mengajak sektor swasta ASEAN mencari peluang di tengah perang dagang. Ia mengingatkan pula agar para pengusaha untuk tetap memperkuat integrasi ekonomi.
Proses integrasi ekonomi menurut Jokowi, memang tidak mudah di tengah tren unilateralisme. Oleh sebab itu, Jokowi menyampaikan posisi Indonesia yang terus mendorong agar negara anggota ASEAN tetap berkomitmen terhadap penyelesaian negosiasi RCEP (Regional Comprehensive Economic Partnership).
Baca berita tentang Bank Dunia lainnya di Tempo.co.