TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi berjanji akan menindaklanjuti protes yang dilayangkan oleh Ikatan Pengusaha Otobus Muda Indonesia (IPOMI). Para pengusaha bus ini menyampaikan surat terbuka pada Presiden Joko Widodo atau Jokowi, memprotes rencana sistem satu arah atau one way di jalur Tol Trans Jawa selama puncak arus mudik dan balik Lebaran 2019.
Baca juga: Tiket Pesawat Mahal, Warga Minang Pulang Basamo Lewat Jalur Darat
"Saat kami ke Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, organda sudah ikut, mungkin kurang maksimal karena ada surat terbuka juga, kami akan bahas hari ini," kata Budi saat ditemui dalam diskusi di Kementerian Komunikasi dan Informatika, Jakarta Pusat, Senin, 20 Mei 2019.
Dalam suratnya, Ikatan Pengusaha Otobus Muda Indonesia (IPOMI) yang mewakili perusahaan otobus kecewa atas rencana sistem satu arah tersebut karena khawatir akan membuat keterlambatan bus kembali ke Jakarta. Padahal, pemerintah menggadang-gadang konektivitas menggunakan berbagai infrastrukturnya dan kendaraan umum.
Budi melanjutkan, kebijakan sistem satu arah ini tidak harus diberlakukan selama tiga hari di jadwal semula (30 Mei sampai 2 Juni 2019. "Memang sosialisasi dengan apa yang kami putuskan ini dilakukan masif, semua masing-masing itu sekarang memberikan respons," kata dia.
Budi juga mengatakan respon dari Organda agak terlambat. Sebab, beberapa hari sebelumnya, Organda meminta sistem ini tidak diberlakukan. "Nanti kami diskusikan, ini masih terbuka dilakukan suatu upaya perbaikan," ujarnya.
Budi pun memerintahkan Direktur Jenderal Perhubungan Darat Budi Setyadi untuk membahas persoalan sistem satu arah ini bersama IPOMI. Selain itu, Budi juga berharap Kepala Korps Lalu Lintas Polri bisa juga memberikan respons atas protes ini. "Karena kewenangan ini kita berikan ke Kakorlantas, bisa saja dilakukan," kata dia.