TEMPO.CO, Malang -Konsumsi bahan bakar minyak selama masa arus mudik dan arus balik Lebaran 2019 diprediksi meningkat 11 persen. Untuk mengantisipasi peningkatan konsumsi BBM, PT Pertamina akan menambah jumlah pasokan.
BACA: Pertamina Siagakan Puluhan Pom Bensin di Sepanjang Tol Trans Jawa
Menurut Supervisor Receiving Storage and Distribution PT Pertamina Terminal BBM Malang Rachmatullah Adicahyo Nugraha, badan usaha milik negara pengelola minyak dan gas itu berencana menambah pasokan BBM dari 2.164 kiloliter menjadi 2.758 kiloliter per hari mulai dua hari menjelang (H-2) Lebaran—Hari Raya Idul Fitri 1440 Hijriah diperkirakan jatuh pada 5 Juni 2019—hingga sepekan pasca-Lebaran. Biasanya arus mudik berskala besar mulai terjadi pada H-2 Lebaran.
“Begitu pula nanti di masa H+6 hingga H+8 Lebaran di mana biasanya arus balik berskala besar terjadi dan banyak orang ingin berwisata,” kata Cahyo, Kamis, 9 Mei 2019.
BACA: Lebaran 2019, Konsumsi BBM Bakal Melonjak 15 Persen
Cahyo menjelaskan, prediksi lonjakan konsumsi 11 persen umumnya terjadi pada BBM jenis gasoline yang mencakup Pertamax, Pertalite, dan Premium. Konsumsi ketiga jenis bahan bakar ini diprediksi melonjak mulai H-10 dan H+10 Lebaran, dari 1.547 kiloliter menjadi menjadi 1.717 kiloliter per hari.
Prediksi lonjakan itu mengacu kendaraan pribadi yang mendominasi arus mudik dan arus balik Lebaran dan kendaraan pribadi umumnya mengonsumsi BBM gasoline, terutama kendaraan pribadi yang juga dipakai berwisata selama masa libur Lebaran.
Sebaliknya, konsumsi BBM jenis gasoil (Pertamina Dex, Dexlite, dan Solar) justru diperkirakan menurun sebesar 17 persen dari rata-rata 456 kiloliter menjadi 390 kiloliter per hari. Penurunan ini dianggap wajar karena umumnya kendaraan bermesin diesel milik perusahaan maupun industri libur.
Cahyo melanjutkan, untuk mengantisipasi lonjakan konsumsi maupun krisis BBM di stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU), Pertamina akan menyiapkan SPBU modular, yakni lembaga penyalur BBM non-public service obligation (PSO) yang memiliki sarana dan fasilitas yang dapat berpindah.
Lalu, di setiap SPBU cabang di wilayah Malang disiagakan satu unit truk tangki untuk mengantisipasi terjadinya kekosongan BBM di SPBU. “Selain SPBU bisa langsung diisi saat kosong, cara ini juga bertujuan untuk menghindari antrean kemacetan,” ujar Cahyo.
Pertamina juga berencana menempatkan SPBU modular itu di jalan tol Pandaan-Malang, tepatnya di pinggir ruas tol Pandaan-Karanglo, untuk mengantisipasi peningkatan volume kendaraan menuju tempat-tempat wisata di wilayah Malang Raya (Kabupaten Malang, Kota Malang, dan Kota Batu). Ditempatkan di tepian jalan tol karena rest area belum ada.
Penempatan SPBU “bongkar-pasang” ini dimulai H-10 sampai H+10 Lebaran dan dikhususkan melayani mobil-mobil pribadi. Pertamina mengalokasikan BBM sebanyak 8 kiloliter per hari.