TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Direktur Rabobank Indonesia Jos Luhukay memastikan akan melepas karyawannya secara elegan setelah perusahaan perbankan asal Belanda itu memutuskan berhenti beroperasi di Indonesia.
BACA: Eksklusif: Bos Rabobank Blak-blakan Soal Isu Tutup di Indonesia
"Ya sama, dilepas bertahap, dengan penutupan cabang. Nasabah dan karyawan, itu kita elegan lah mereka dilepasnya," ujar Jos kala diwawancarai Tempo di Kantor Pusat Rabobank Indonesia, Jakarta, Kamis, 2 Mei 2019. Proses pelepasan nasabah, karyawan, hingga pencualan kantor akan dilakukan sampai pertengahan tahun depan.
Jos mengatakan pelepasan itu akan sangat bersahabat dan tidak menyeramkan. Bahkan, ia mengatakan bakal membantu para karyawan yang mau keluar. Ia menyebut ada kemungkinan untuk menempatkan mereka di perusahaan lain.
BACA: Rabobank Hengkang dari RI, Begini Kinerja Keuangannya Sejak 2010
"Iya (sudah ada kerja sama dengan perusahaan lain), jadi very friendly. Kami atur sebaik mungkin supaya baik-baik," ujar Jos. Ia mengatakan jumlah karyawan Rabobank Indonesia dari level direksi hingga level bawah berjumlah sekitar 600 orang.
Sebelumnya, dalam pernyataan tertulis, Rabobank mengatakan akan menutup operasinya secara bertahap hingga akhir Juni 2020. Alasannya, mereka mengubah strategi untuk pemasaran di luar Belanda. Mereka memutuskan meninggalkan sektor retail dan hanya melayani wholesale banking.
Untuk itu, perseroan kini tengah secara aktif bekerja sama dengan regulator ihwal rencana tersebut. Rabobank telah mulai menjalankan langkah-langkah yang diperlukan sesuai dengan arahan dan pengawasan dari Otoritas Jasa Keuangan.
"Penutupan RII itu sendiri pada saatnya akan tergantung kepada persetujuan otoritas dan akan dilaksanakan dengan sepenuhnya memperhatikan kepentingan para nasabah dan karyawan," demikian tertulis dalam keterangan tersebut.
Selanjutnya, perseroan berkomitmen memastikan transisi itu berjalan dengan baik dan lancar. Mereka juga memastikan akan memberi dukungan penuh kepada seluruh pihak terkait selama proses berlangsung dan berpedoman kepada peraturan yang berlaku.
Rabobank Group menyatakan tetap berkomitmen kepada sektor pangan dan agrikultur di Indonesia melalui kerja sama dengan para nasabah wholesale. Rencana yang ada saat ini adalah mereka tetap hadir melalui keberadaan Rabobank Foundation. Wadah tersebut disediakan guna menjajaki peluang untuk Rabo Development. Mereka juga terus mengembangkan peluang-peluang sektor tersebut melalui wadag lain seperti Agri3Fund, sebuah kemitraan antara Rabobank dan United Nations Environment.