Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Keuangan Memburuk, Moody's Turunkan Outlook Indosat jadi Negatif

image-gnews
Gedung Indosat ooredoo di kawasan Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta.
Gedung Indosat ooredoo di kawasan Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta.
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Lembaga pemeringkat utang Moody’s Investor Service menurunkan prospek (outlook) peringkat milik PT Indosat Tbk. menjadi negatif dari sebelumnya stabil. Pada saat yang bersamaan, Moody’s juga menegaskan rating issuer milik emiten berkode saham ISAT tersebut yaitu Baa3. 

Baca: Sandiaga Janji Buyback, Saham Indosat Turun ke Level Rp 2.830

VP dan Analis Senior Moody’s Nidhi Dhruv menyebutkan outlook negatif mencerminkan pelemahan metrik keuangan Indosat dengan kode saham ISAT tersebut. “Hal itu didorong oleh rencana perseroan untuk menambah capex 4G di tengah-tengah lingkung persaingan intens di sektor selular Indonesia,” tulis Dhruv seperti dikutip dari keterangan resmi, Jumat, 22 Maret 2019.

Kinerja keuangan dan operasional Indosat terlihat menurun secara signifikan selama beberapa kuartal terakhir. Hal itu terutama terjadi akibat aturan registrasi kartu SIM dan penurunan tajam dalam pendapatan dari bisnis tradisional (voice dan SMS) pada 2018.

Pendapatan Indosat turun 23 persen menjadi Rp 23,1 triliun pada 2018 dibandingkan pada tahun sebelumnya. Penurunan pendapatan perusahaan sebagian besar tertekan oleh penurunan 26 persen di bisnis seluler.

Sementara itu, jumlah basis pelanggan Isat juga jeblok hingga 47 persen menjadi 58 juta pada akhir 2018, dari 110 juta pada akhir 2017. Selanjutnya, rata-rata pendapatan per pelanggan (ARPU) melemah 8 persen menjadi Rp 18.700 pada periode yang sama.

Kendati sektor seluler Indonesia tetap kompetitif, menurut dia, ada kenaikan tipis per kuartal untuk pertumbuhan ARPU dan pendapatan. “Pertumbuhan yang lebih konsisten di pendapatan akan membuat perusahaan bisa mengganti kerugian pangsa pasar dan marjin labanya, (hal itu) dapat menjadi pendukung stabilitas outlook rating,” kata Dhruv yang juga Lead Analyst untuk Indosat Ooredoo.

Karena pelanggan dan pendapatan turun akibat lemahnya jaringan 4G, Indosat menggelontorkan belanja modal (capex) yang lebih besar hingga Rp 30 triliun pada periode 2019 - 2021. Capex tersebut bakal digunakan untuk memperkuat jaringan 4G dan memperluas area cakupan di luar Jawa.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dhruv menilai, penambahan investasi tersebut merupakan strategi kunci bagi ISAT untuk tetap kompetitif, khususnya terhadap kompetitor terdekatnya di luar Jawa (PT XL Axiata Tbk.) “Namun, jika Indosat Ooredoo menggunakan basis utang untuk mendanai rencana capex-nya yang agresif, leverage dan metrik aliran kasnya akan tetap berada di atas toleransi kami untuk rating,” kata Dhruv.

Dhruv melanjutkan, bahkan upaya Indosat menambah modal lewat penjualan menara tidak akan terlalu banyak membantu meski bisa menguntungkan posisi likuiditas perseroan. Saat ini perusahaan tersebut masih menelusuri opsi pendanaan alternatif, termasuk dengan menjual menara dan memonetisasi sahamnya di beberapa anak usaha.

“Inisiasi tersebut akan memakan waktu, karena dinamisnya pasar dan tunduk terhadap aturan dan persetujuan pemegang saham,” kata Dhruv.

Adapun posisi kas dan setara kas Indosat  per 31 Desember 2018 sebesar Rp 1 triliun dan fasilitas pinjaman yang masih tersedia sebesar Rp 3,7 miliar. Apabila jumlah tersebut dikombinasikan dengan perkiraan aliran kas sekitar Rp 5 triliun dalam 12 bulan ke depan, hasilnya tidak akan mampu menutup utang jatuh tempo yang senilai Rp 6,4 triliun dan perkiraan belanja modal sebesar Rp 10 triliun.

Baca: Sandiaga Janji Buyback Indosat, Ini Komentar Rudiantara

Moody’s juga berharap Indosat akan mendanai ulang utang jatuh temponya menggunakan obligasi rupiah bertenor panjang atau pinjaman dari bank. “Mengingat Indosat Ooredoo memperlihatkan akses yang kuat di perbankan domestik dan pasar obligasi, kami mempertimbangkan risiko refinancing akan terjaga,” tulis Moody’s.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Banjir Sumbar Berdampak ke Pariwisata, Sandiaga Uno: Keselamatan yang Paling Utama

1 hari lalu

Tim SAR melakukan pencarian terhadap enam orang masyarakat yang terbawa arus banjir bandang di aliran Sungai Batang Anai, Kabupaten Padang Pariaman pada Senin, 13 Mei 2023. BNPB mencatat 41 orang dinyatakan meninggal akibat bencana banjir bandang yang melanda Sumatera Barat pada Sabtu 11 Mei 2024. TEMPO/Fachri Hamzah
Banjir Sumbar Berdampak ke Pariwisata, Sandiaga Uno: Keselamatan yang Paling Utama

Sandiaga Uno menyebut banjir Sumbar turut berdampak ke sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.


PPP Belum Kunjung Bersikap, Sandiaga Berkukuh Dukung Pemerintahan Prabowo

1 hari lalu

Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) PPP Sandiaga Uno saat di Batam, Sabtu malam, 30 Maret 2024. TEMPO/Yogi Eka Sahputra
PPP Belum Kunjung Bersikap, Sandiaga Berkukuh Dukung Pemerintahan Prabowo

Menurut Sandiaga, dukungan untuk pemerintah sejalan dengan nama PPP.


Sandiaga Sebut Duet Ahok-Anies Sebagai Dream Team, tapi Terganjal UU

1 hari lalu

Ketua Bappilu Nasional PPP Sandiaga Uno memberikan pernyataan pers kepada awak media di Kota Solo, Jawa Tengah, Jumat, 15 September 2023. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Sandiaga Sebut Duet Ahok-Anies Sebagai Dream Team, tapi Terganjal UU

Ahok-Anies santer disebut bakal disandingkan dalam Pilgub DKI. Namun, duet keduanya bakal melanggar UU Pilkada.


Cegah Tragedi SMK Lingga Kencana Terulang, Ini Petunjuk Menteri Sandiaga tentang Bus Pariwisata

1 hari lalu

Suasana SMK Lingga Kencana, Depok, Jawa Barat, Minggu, 12 Mei 2024. Sebanyak 11 orang meninggal dunia dalam kecelakaan bus yang mengangkut rombongan siswa SMK Lingga Kencana Depok pada Sabtu malam, 11 Mei 2024 di Ciater, Subang, Jawa Barat. TEMPO/M Taufan Rengganis
Cegah Tragedi SMK Lingga Kencana Terulang, Ini Petunjuk Menteri Sandiaga tentang Bus Pariwisata

Menteri Sandiaga menyiapkan sosialisasi agar masyarakat berhati-hati memilih bus pariwisata agar kecelakaan seperti SMK Lingga Kencana tak terulang.


Progres Pembangunan Sumbu Kebangsaaan IKN 98 Persen, Menteri PUPR: Bisa Digunakan Saat 17 Agustusan

8 hari lalu

Menteri PUPR Basuko Hadimuljono meninjau Galeri UMKM di kawasan Sumbu Kebangsaan Ibu Kota Nusantara (IKN) pada Selasa, 7 Mei 2024. TEMPO/Riri Rahayu.
Progres Pembangunan Sumbu Kebangsaaan IKN 98 Persen, Menteri PUPR: Bisa Digunakan Saat 17 Agustusan

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono meninjau proyek pembangunan Sumbu Kebangsaan di Ibu Kota Nusantara (IKN) pada Selasa, 7 Mei 2024.


Perluas Jangkauan di NTB, Indosat Tambah 131 Mini Gerai IM3 dan 3Kiosk Baru

9 hari lalu

Indosat Ooredoo Hutchison saat menggelar media update untuk memaparkan pencapaian Indosat di Nusa Tenggara pasca ekspansi sejak tahun 2023. Tempo/SUPRIYANTHO KHAFID
Perluas Jangkauan di NTB, Indosat Tambah 131 Mini Gerai IM3 dan 3Kiosk Baru

Seiring bertambahnya BTS 4G baru peningkatan trafik data Indosat di wilayah Nusa Tenggara tumbuh sampai 82 persen dibandingkan masa sebelum ekspansi


Akan ada Pungutan untuk Dana Abadi Pariwisata? Ini Penjelasan Sandiaga

22 hari lalu

Suasana arus puncak mudik lebaran di Bandara Internasional Hang Nadim Kota Batam, Sabtu 6 April 2024. TEMPO/Yogi Eka Sahputra
Akan ada Pungutan untuk Dana Abadi Pariwisata? Ini Penjelasan Sandiaga

Jika dikenakan Rp1 ribu saja per penumpang pesawat untuk Dana Abadi pariwisata, pemerintah bisa mengantongi Rp80 miliar setahun.


Mengenal Moody's yang Memberi Indonesia Peringkat Kredit Baa2 dan Membuat Pemerintah Lega

26 hari lalu

Pembangunan Jalan Tol Layang Harbour Road (HBR) II di Jalan RE Martadinata, Tanjung Priok, Jakarta, Rabu 13 September 2023. Jalan tol layang sepanjang 9,6 kilometer yang dimulai dari Ancol Timur hingga Pluit ini akan menelan biaya sekitar Rp 15,8 triliun. Konstruksi pembangunannya ditargetkan selesai pada 2024. Tol HBR II ini akan terhubung dengan akses Tanjung Priok dan Jalan Tol Ir Sedyatmo. Tempo/Tony Hartawan
Mengenal Moody's yang Memberi Indonesia Peringkat Kredit Baa2 dan Membuat Pemerintah Lega

Lembaga pemeringkat Moody's kembali mempertahankan Soverign Credit Rating (SCR) atau peringkat kredit Indonesia di Baa2


Cerita Sandiaga di Hari Lebaran 2024, dari Salat Id, Temui Orang Tua hingga Hadir di Istana

34 hari lalu

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno membagikan momen lebarannya di akun Instagram pribadi @sandiuno. (Sumber: Instagram)
Cerita Sandiaga di Hari Lebaran 2024, dari Salat Id, Temui Orang Tua hingga Hadir di Istana

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno membagikan momen lebarannya di akun Instagram pribadi @sandiuno.


Gairah Nonton Film Indonesia Meningkat, Sandiaga: Sudah Jadi Tuan Rumah di negeri Sendiri

42 hari lalu

Menparekraf Sandiaga Uno saat menghadiri acara Batam Wonderfood & Art Ramadan, Sabtu, 1 Maret 2024. TEMPO/Yogi Eka Sahputra.
Gairah Nonton Film Indonesia Meningkat, Sandiaga: Sudah Jadi Tuan Rumah di negeri Sendiri

Sandiaga mengatakan, kemajuan film Indonesia bisa dilihat dari angka penonton yang setiap tahun melampaui target.