TEMPO.CO, Jakarta - Gempa Lombok, Nusa Tenggara Barat, dengan magnitudi 5 pada Ahad sore, 17 Maret, tak mengganggu operasional pelabuhan setempat hingga Senin pagi. Direktur Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP) Ahmad mengatakan Pelabuhan Lembar, Pemenang, dan Benete tetap berjalan normal pasca-gempa.
Baca juga: Gempa NTB, Korban Meninggal Tertimpa Batu di Air Terjun Tiu Kelep
"Kami telah menerima laporan masuk dari Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas II Lembar, Kepala Unit Penyelenggara Pelabuhan (UPP) kelas II Pemenang, dan Kepala UPP Kelas III Benete tentang operasional di ketiga pelabuhan tersebut," kata Ahmad dalam keterangan tertulisnya.
Menurut Ahmad, Pelabuhan Lembar tetap melayani kapal feri mendarat dan berlayar. Adapun Lembar merupakan pelabuhan yang menghubungkan pulau Lombok dan pulau Bali. Pelabuhan Lembar terletak di Kecamatan Lembar Kabupaten Lombok Barat dengan jarak ke kota Mataram sekitar 30 kilometer.
Sedangkan Pelabuhan Pemenang merupakan pintu masuk dan keluar wisatawan dari Bali, NTT, dan pelabuhan lainnya yang akan ke trio Gili. Gili-gili tersebut di antaranya Gili Meno, Gili Air, dan Gili Trawangan.
Sementara itu, Pelabuhan Benete ialah pelabuhan yang menghubungkan Kabupaten Sumbawa Barat dengan Pulau Lombok dan sekitarnya. Pelabuhan ini melayani penyeberangan dari Poto Tano ke Kabupaten Lombok Timur.
Kendati tiga pelabuhan ini tetap beroperasi usai gempa, Agmad mengimbau para petugas tetap meningkatkan kewaspadaan. Dalam keterangannya, ia meminta petugas menyisir sarana dan prasarana dan mengecek kerusakan imbas gempa.
Informasi tentang gempa bumi di Lombok dan sekitarnya dirilis Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika pada Ahad sore. Gempa Lombok dikabarkan terjadi pukul 14.09 waktu setempat. BMKG menyebut, pusat gempa berada di 7 kilometer sisi barat laut Lombok Timur.