TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian optimistis sebagian dari jalan Tol Balikpapan-Samarinda yang merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional bakal mulai beroperasi April 2019. Jalan ini membentang sejauh 99,35 kilometer di pesisir timur Pulau Kalimantan dan bakal menjadi cikal bakal dari megaproyek Trans Kalimantan.
Baca: Jasa Marga: Tarif Jalan Tol Balikpapan-Samarinda Rp 1.000 per Km
“Ini jalan tol pertama di Pulau Kalimantan," kata Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono, dalam keterangannya Sabtu, 16 Desember 2018.
Tol Balikpapan-Samarinda ini, kata Susiwijono, diharapkan mampu mendorong pengembangan kawasan-kawasan industri yang bergerak di sektor kelapa sawit, batu bara, migas, dan pertanian di kedua kota. "Ini sangat penting karena akan mengurangi biaya logistik dan jarak tempuh antar Balikpapan dan Samarinda," ujarnya.
Untuk diketahui, tol mulai dibangun sejak 2017 dengan nilai investasi sebesar Rp 9,97 triliun. Dalam proyek ini, PT Jasamarga Balikpapan Samarinda atau JBS, anak usaha PT Jasa Marga (Persero) Tbk. bertindak sebagai Badan Usaha Jalan Tol dengan penjaminan dari PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (PT PII).
Skema pendanaan jalan tol ini juga menggunakan Contractor Pre Financing yang mengharuskan kontraktor melakukan konstruksi terlebih dahulu, dan BUJT membayar setelah konstruksi selesai. Pembiayaan proyek jalan dengan lima seksi ini juga dibuat beragam. Seksi 1 dan 5 menggunakan skema Viability Gap Fund (VGF) dan Seksi 2, 3, dan 4 menggunakan skema investasi biasa.
Kelima seksi tersebut yaitu: seksi 1 mulai dari Km 13 hingga Samboja sepanjang 21,95 Km, seksi 2 dari Samboja hingga Muara Jawa sepanjang 30,05 Km, seksi 3 dari Muara Jawa hingga Palaran sepanjang 18,20 Km, seksi 4 dari Palaran hingga Samarinda sepanjang 17,15 Km, seksi 5 dari Km 13 Balikpapan hingga Bandara Sepinggan sepanjang 11,09 Km.
Baca: Pembebasan Lahan Jalan Tol Balikpapan-Samarinda 95,39 Persen
Adapun bagian jalan yang diharapkan bisa beroperasi April 2019 nanti adalah seksi 2, 3, dan 4. Sedangkan dua seksi jalan tol lainnya diperkirakan baru dapat dipergunakan pada Desember 2019. "Saat ini, waktu tempuh antara Kota Balikpapan dan Kota Samarinda menghabiskan waktu hingga 3 sampai 4 jam, nantinya waktu tempuh tersebut dapat dipersingkat menjadi hanya 1 jam," kata Direktur SDM dan Umum Jasa Marga Kushartanto Koeswiranto.