TEMPO.CO, Jakarta - Nilai tukar rupiah berdasarkan Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate atau Jisdor mulai menguat pada Rabu, 12 Desember 2018. Nilai tukar rupiah di Jisdor tercatat menguat ke level Rp 14.577 per dolar Amerika Serikat (AS) dibandingkan pada Selasa kemarin yang menyentuh level Rp 14.613 per dolar AS.
Baca juga: Kurs Rupiah Jisdor Melemah ke Level Rp 14.613 per Dolar AS
Di pasar sekunder, berdasarkan RTI, nilai tukar rupiah juga tercatat mulai menguat sebesar 0,14 persen sejak diperdagangkan. Rupiah tercatat diperdagangkan pada level Rp 14.603 per dolar AS pada pukul 10.30 WIB.
Sebelumnya ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Bhima Yudhistira mengatakan nilai tukar rupiah hari ini diperkirakan melemah. Pelemahan itu disebabkan masih banyaknya tekanan dari kondisi eksternal pada rupiah.
Misalnya, kata Bhima, potensi memanasnya perang dagang masih ada meski Pemerintah Kanada menangguhkan penahanan CFO Huawei Meng Wanzhou. Selain itu, harga minyak fluktuatif pasca keputusan OPEC pangkas produksi.
"Pelaku pasar juga menunggu episode berikutnya dari Brexit sehingga menciptakan instabilitas di pasar keuangan Eropa," kata Bhima.
Pada intinya, kata Bhima, seminggu terakhir investor asing menahan masuk ke pasar emerging market. Ia memperkirakan rupiah bergerak pada rentang Rp 14.650 hingga Rp 14.700 per dolar AS.
Adapun analis CSA Research, Reza Priyambada memperkirakan rupiah bergerak pada level Rp 14.605 hingga Rp 14.589 per dolar AS. Reza mengatakan potensi pelemahan rupiah tersebut merupakan imbas dari perdagangan valas global.