TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyatakan selalu memantau perkembangan harga bahan pokok dan pangan setiap hari. Dia berujar selalu memegang data terkini harga pangan dan komoditas di Tanah Air setiap pagi.
Baca: Titiek Soeharto Kritik Janji-janji Swasembada Pangan Jokowi
“Saya itu hampir setiap hari, setiap pagi, bacanya adalah angka-angka. Sarapan pagi saya adalah angka-angka," ujar bekas Gubernur DKI Jakarta itu di Lamongan, Jawa Timur, seperti dilansir dari situs resmi Sekretariat Kabinet, setkab.go.id, Selasa, 20 November 2018.
Pada pagi setiap harinya, tutur Jokowi, pelbagai data, mulai dari harga beras, cabai, daging, dan sayur mayur semua tersaji di mejanya. "Yang saya baca pertama juga itu," kata dia. Dari data tersebut, ia dapat langsung mengambil tindakan apabila terdapat kemungkinan terjadinya lonjakan harga bahan pokok yang tidak terkendali.
Apabila ditemukan adanya potensi lonjakan harga, kata Jokowi, dia bakal langsung menghubungi jajarannya guna mengambil tindakan. “Kalau harga naik sedikit, seratus perak saja, pasti detik itu juga saya akan telepon Kepala Bulog, Menteri Perdagangan, juga Menteri Pertanian," ujar mantan Wali Kota Solo itu. "Hati-hati, harus ada operasi pasar untuk mengendalikan ini."
Dalam kunjungannya ke Lamongan itu, Jokowi didampingi oleh Gubernur Jawa Timur Soekarwo. Gubernur Jatim dua periode itu melaporkan bahwa inflasi di daerahnya berada di level 1,78 persen. Adapun berdasarkan pengecekan di 110 pasar, Soekarwo mengatakan harga pangan di sana dilaporkan tak mengalami lonjakan signifikan.
“Daging sapi dari Rp 105 ribu jadi Rp 106 ribu, daging ayam kampung turun, susu kental manis stabil, susu bubuk instan juga stabil. Jagung naik sedikit,” kata Soekarwo.
Baca: Jokowi App Baru Diluncurkan, Trending di Google Play Store
Atas raihan itu, Jokowi pun memberi apresiasi kepada Soekarwo. Menurut dia, sang gubernur berhasil mengendalikan inflasi sekaligus memacu pertumbuhan ekonomi di Jawa Timur.