TEMPO.CO, Jakarta- Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, mengatakan tidak takut naik pesawat Lion Air pasca tragedi jatuhnya pesawat tersebut di Perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat, pada Senin, 29 Oktober 2018. "Saya ini kan Menhub, jadi saya harus merasakan semua maskapai," ujar dia saat ditemui Tempo di Kantor Kementerian Perhubungan, Jumat, 2 November 2018.
BACA: Menaker: Korban Lion Air Berstatus Pekerja Berhak atas Pesangon
Budi Karya menuturkan, dia kerap terbang dengan Lion Air, setidaknya satu bulan sekali, saat menjalani lawatannya ke berbagai daerah untuk tugas negara. Budi menuturkan juga pernah merasakan delay saat akan bepergian dengan Lion Air.
Menurutnya, walaupun dia adalah Menteri Perhubungan, dia tidak meminta pelayanan khusus dari maskapai. Oleh karena itu, dia juga merasakan delay dan duduk di kelas ekonomi. "Tidak pernah (duduk) di bisnis," ucap dia.
BACA:Kemenhub: Hasil Ramp Check 11 Pesawat Boeing 737 Max 8 Laik Udara
Budi Karya mengakui, dari seluruh perjalanan menggunakan pesawat, dia paling sering menggunakan Garuda Indonesia. Walau menggunakan maskapai plat merah, dia tidak pernah meminta untuk diistimewakan. Pengalaman terkena turbulensi pun pernah dirasakan Budi Karya saat terbang dengan Garuda.
Dia tak menampik besarnya armada yang dimiliki Lion Air membuatnya jadi penopang bisnis aviasi di Tanah Air terlebih di kelas LCC. Namun dia memastikan investigasi penyelesaian kasus kecelakaan ini akan bersifat objektif. “Pada dasarnya tidak ada maskapai yang ingin celaka,” kata Budi.
Juru Bicara Lion Air Danang Mandala Prihantoro mengatakan maskapai bakal terus berupaya mendapatkan kepercayaan dari masyarakat. Karena itu berbagai promo harga tiket terus dilakukan. “Tiket tersebut turun karena memang sedang musim rendah (low season),” kata Danang. Dia pun mengatakan kecelakaan pesawat JT 610 jadi pecutan maskapai untuk meningkatkan keamanan dan pelayanan. Untuk masalah kasus pesawat nahas, Lion akan terus bekerja sama dan berkoordinasi dengan pemerintah untuk menyelesaikan kasus tersebut.
ANDI IBNU