TEMPO.CO, Denpasar - Untuk mengamankan acara IMF - World Bank Annual Meeting 2018, Pangdam IX Udayana Mayjen TNI Benny Susianto mengatakan akan ada 5.050 prajurit dari Komando Daerah Militer (Kodam) matra darat, laut, dan udara yang diterjunkan. Rencananya hajatan itu digelar di Nusa Dua, Bali, mulai Senin depan, tanggal 8-14 Oktober 2018.
Baca: Prabowo Minta Pertemuan IMF Ditunda, Kepala Bappenas: Jalan Terus
Selain itu, sejumlah satuan militer hingga Alat Utama Sistem Senjataan (Alutsista) milik Kodam Udayana juga disiapkan seperti satuan detasemen kavaleri, batalyon mekanis, kendaraan anoa, dan panser tempur. Kapal laut hingga pesawat terbang milik TNI AL, TNI AU, dan TNI AD pun bakal diterjunkan.
Benny menjelaskan, dengan semua persiapan itu, pasukan dan keamanan untuk gelaran IMF-World Bank Annual Meeting 2018 dipastikan siap 100 persen. "Sampai saat ini, kami sudah siap 100 persen dan tinggal menunggu pelaksanaan. Jadi, kami mohon doa restu semua agar kami dapat mengemban tugas dengan baik," katanya dalam Upacara Peringatan HUT TNI Ke-73 di Lapangan Puputan Badung, Denpasar, Jumat, 5 Oktober 2018.
Sementara itu, TNI yang menginjak usia ke-73 pada tahun ini diharapkan mampu meningkatkan peran sertanya di masyarakat. Untuk itu, perayaan hari jadi ke-73 ini mengangkat tema "Profesionalisme TNI untuk Rakyat".
Adapun Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, menyiapkan 2.000 petugas keamanan gabungan untuk memastikan kenyamanan dan kelancaran arus penumpang dan delegasi pertemuan IMF-World Bank itu. "Personel tersebut akan kami siagakan di posko keamanan terpadu yang beroperasi mulai 1 hingga 21 Oktober 2018," kata General Manager Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Yanus Suprayogi di Kuta.
Yanus menyebutkan, personel keamanan itu terdiri dari ratusan petugas dari Polri, Paskhas dan Satuan Bravo 90. Pasukan tersebut juga dibantu petugas rutin dari TNI Angkatan Udara Ngurah Rai, polisi dari Kesatuan Pelaksana Pengawasan Pelabuhan Udara (KP3U) dan pecalang atau petugas keamanan desa adat sekitar bandara.
Selain itu pengamanan juga didukung oleh 342 orang personel keamanan bandara (Avsec) yang bertugas dalam empat kali pergantian jam kerja (shift) sehingga total berjumlah 1.368 orang. Mereka akan ditempatkan di sejumlah titik, termasuk di posko keamanan terpadu IMF dan Bank Dunia yang disiapkan di ruang publik terminal kedatangan domestik dan area penurunan penumpang atau drop zone terminal internasional.
Untuk mematangkan kesiapan pengamanan, sebelumnya telah dilakukan enam kali simulasi atau latihan penanggulangan aksi terorisme dengan melibatkan instansi keamanan mulai TNI, Polri, personel khusus, hingga petugas bandara mulai November 2017 hingga 2 Oktober 2018. "Tujuannya untuk mempermudah komunikasi dan koordinasi apabila terjadi peristiwa yang tidak terduga," kata Yanus.
Yanus juga memastikan seluruh fasilitas keamanan di bandara itu sudah 100 persen siap beroperasi. Peralatan tersebut mulai dari mesin pemindai atau X-ray, alat pendeteksi logam dan pendeteksi bahan peledak, kendaraan patroli, hingga ratusan kamera pengawas yang semuanya tersebar di terminal domestik dan internasional.
Baca: Ini Potensi Ekonomi Acara IMF yang Diminta Prabowo untuk Ditunda
Pertemuan tahunan IMF - World Bank yang dilaksanakan di Nusa Dua, Bali, yang diperkirakan dihadiri sekitar 19 ribu peserta dari 189 negara. Mereka terdiri dari 23 kepala negara, menteri keuangan, gubernur bank sentral, investor, akademisi, hingga ribuan media.
BISNIS | ANTARA