TEMPO.CO, JAKARTA - Calon presiden Prabowo Subianto akan menyampaikan sikap tentang kondisi dan agenda ekonomi terkini Indonesia melalui konferensi pers yang akan digelar hari ini, Jumat, 5 Oktober 2018. Koordinator juru bicara Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandiaga Uno, Dahnil Anzar Simanjuntak mengatakan, salah satu bahasan tersebut terkait dengan agenda ekonomi internasional yang akan digelar di Bali.
Baca: Prabowo Menelepon Luhut Panjaitan yang Lagi ...
"Insya Allah besok ada agenda menyikapi kondisi ekonomi, kemudian beberapa pertemuan IMF (international Monetery Fund),” kata Dahnil di rumah Prabowo, Jalan Kertanegara IV, Jakarta Selatan, Kamis malam, 4 Oktober 2018.
Koalisi Prabowo ingin menyampaikan pandangan agar pemerintah meninjau penyelenggaraan gelaran ini di tengah situasi bencana yang baru saja melanda Lombok, Nusa Tenggara Barat dan Palu, Sulawesi Tengah. Anggota Dewan Pembina Partai Gerindra Fuad Bawazier, koalisi Prabowo ingin menyarankan agar pertemuan itu ditunda dan dananya digelontorkan untuk membantu korban bencana.
"Iya, begitu," kata Fuad sembari mengangguk, saat ditanya apakah koalisi akan menyerukan agar menunda pertemuan itu. Menurut Fuad, penanganan bencana tsunami di Palu, Donggala, dan sekitarnya masih memerlukan anggaran besar. Mantan Menteri Keuangan ini yakin kalangan internasional akan memahami jika acara ditunda, dan dananya dialihkan.
Per 28 September 2018, Panitia Harian Pertemuan Tahunan IMF - World Bank 2018 menyebutkan persiapan penyelenggaraan pertemuan tahunan di Nusa Dua, Bali, telah mencapai 96 persen. Perhelatan pertemuan akbar tersebut diprediksi akan menaikkan pertumbuhan hunian atau okupansi hotel di kawasan tersebut.
Ketua Umum Association of the Indonesian Tours and Travel Agencies (Asita) Asnawi Bahar meyakini acara rapat tahunan IMF/World Bank akan menambah kedatangan wisman sekitar 15.000 hingga 20.000 orang. Kendati demikian, sebutnya, kunjungan wisman ke Indonesia baru akan semakin meningkat setelah event IMF/World Bank selesai. Pasalnya, Indonesia akan semakin dikenal oleh dunia.
Pemerintah bersama pelaku usaha telah menyiapkan sejumlah paket wisata yang ditawarkan kepada 189 negara peserta rapat tahunan tersebut. “Kalau satu orang spending-nya US$1.500, maka pendapatan dari belanja wisman saat IMF/World Bank saja sudah mencapai US$30 juta atau sekitar Rp441 miliar dengan kurs Rp14.700 per dolar AS. Pengeluarannya lebih besar dari turis biasa, karena mereka menginapnya di hotel berbintang semua.”
Pada kesempatan terpisah, Menteri Pariwisata Arief Yahya menuturkan, saat ini terdapat 63 paket wisata yang tengah disiapkan pemerintah demi menjaring turis saat pertemuan IMF/World Bank. Dia memproyeksikan sebanyak 18.000 orang akan datang ke acara kelas dunia tersebut. Saat ini, tercatat sudah ada 21 hotel yang bakal menampung para delegasi. Hotel itu nantinya juga menyediakan loket pemesanan 63 paket wisata tersebut.