Rupiah Loyo, Pengusaha Ini Sebut Warga RI Tak Pantas Beli Hermes

Syahrini menenteng tas Hermes biru saat hadir sebagai saksi perkara First Travel di Pengadilan Negeri Depok, Jawa Barat, pada Senin, 2 April 2018.
Syahrini menenteng tas Hermes biru saat hadir sebagai saksi perkara First Travel di Pengadilan Negeri Depok, Jawa Barat, pada Senin, 2 April 2018.

TEMPO.CO, Jakarta - Pengusaha Theodore Permadi Rachmat, pendiri Triputra Group ini ikut menanggapi kondisi pelemahan rupiah yang terjadi. Menurut pria yang biasa disapa Teddy ini, dengan kondisi pelemahan rupiah yang kini tengah melanda, dirinya selalu terbayang para pengguna barang impor seperti Lamborghini dan tas Hermes.

BACA: Kurs Rupiah Melemah Lagi, Ditutup di Level 14.875

"Setiap kali melihat Lamborghini, saya langsung terbayang harganya, Rp 5 miliar. Berapa ton minyak sawit mentah yang harus saya ekspor untuk mengimbangi transaksi berjalan dari masuknya mobil itu? Begitu juga kalau melihat orang yang pakai handbag Hermes. Rasanya kok enggak pantas," kata Teddy ketika melakukan wawancara khusus dengan Majalah Tempo, Rabu, 12 September 2018.

Sebelumnya, merujuk data Bank Indonesia secara year to date rupiah telah melemah sebanyak 7,5-8 persen sejak Januari hingga 19 September 2018. Sementara itu, merujuk data RTI, secara year to date rupiah telah melemah sebanyak 9,18 persen. Paling parah pada 5 September 2018, merujuk situs resmi Bank Indonesia mencatat kurs jual rupiah mencapai level Rp 15.002 per dolar AS.

Adapun merujuk Jakarta Interbank Spot Dollar Rate atau JISDOR, rupiah tercatat berada di level Rp 14839 per dolar AS. Sedangkan, di pasar valas, hingga Kamis, 20 September 2018 pukul 15.19 rupiah telah berhasil menguat sebanyak 0,30 persen ke level Rp 14796 per dolar AS.

Orang terkaya di Indonesia ke 14 menurut Majalah Forbes sejak 2014 ini juga menilai bahwa pelemahan rupiah yang terjadi saat ini, memiliki efek berbeda dengan masing-masing bisnis. Jika rupiah melemah tentu yang dirugikan adalah para eksportir sedangkan yang diuntungkan adalah para eksportir. Salah satu yang dirugikan, kata Teddy, misalnya adalah para importir mobil mewah seperti Lamborghini.

Meskipun demikian, pelemahan rupiah ini tak selalu merugikan. Teddy berujar dengan rupiah melemah, ekspor jadi lebih lancar dan konten lokal lebih besar. "Jadi low currency itu bisa melindungi industri lokal," ujarnya.

Teddy mengaku dirinya lebih senang dengan kondisi pelemahan rupiah ini karena lebih menguntungkan bisnisnya yang lebih banyak bergerak di bidang ekspor. Misalnya, bisnis PT Kirana Megatara anak usaha miliknya yang hampir 100 persen ekspor karet.

"Jadi, saat rupiah melemah, saya lebih senang, ha-ha-ha…. Yang komplain dolar naik kan orang-orang Jawa saja. Orang-orang yang hidup dari perkebunan dan pertambangan di Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi tertawa semua," kata dia.

Teddy juga menilai tak ada angka ideal bagi kurs rupiah. Bahkan bila mencapai angka Rp 16 ribu per dolar AS pun tak masalah bagi dirinya. Yang penting, kata dia, adalah menjaga gejolak yang terjadi. "Mau Rp 14 ribu, mau Rp 15 ribu, mau Rp 16 ribu per dolar, enggak jadi masalah. Yang penting jangan bergejolak, karena gejolak memberi ketidakpastian," kata dia.

BACA: Kurs Rupiah Diperkirakan Naik Turun Hingga 2020

Teddy bahkan mengatakan rupiah yang terus melemah ini juga tak terlalu penting. Sebab, nilai kurs rupiah yang berbeda memberikan efek yang berbeda bagi masing-masing industri maupun pengusaha. Yang perlu diperhatikan adalah kestabilan nilai tukar rupiah dan juga menjaga inflasi supaya tak membesar.

"Mau 14 ribu atau 15 ribu, buat saya enggak penting. Yang penting stabil, jangan inflasi besar. Inflasi ini yang lebih ngeri dibanding devaluasi," kata mantan Presiden Direktur Astra Internasional ini.

DIAS PRASONGKO | TIM MAJALAH








Melemah 10 Poin, Rupiah Hari Ini Ditutup di Level Rp 15.163 per Dolar AS

59 menit lalu

Aktivitas pelayanan penukaran mata uang asing di kawasan Kwitang, Jakarta, Selasa, 4 Agustus 2020. Nilai tukar rupiah di pasar spot ditutup berbalik menguat 5 poin atau 0,03 persen ke level Rp14.625 per dolar AS pada Selasa (4/8) sore. TEMPO/Tony Hartawan
Melemah 10 Poin, Rupiah Hari Ini Ditutup di Level Rp 15.163 per Dolar AS

Rupiah melemah 10 poin menjadi Rp 15.163 per dolar AS dalam penutupan perdagangan Senin, 27 Maret 2023.


Rupiah Melemah Seiring Kekhawatiran Pasar terhadap Krisis Perbankan

7 jam lalu

Ilustrasi Uang Rupiah. ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas
Rupiah Melemah Seiring Kekhawatiran Pasar terhadap Krisis Perbankan

Nilai tukar rupiah pada awal perdagangan Senin melemah seiring kekhawatiran pasar terhadap meluasnya krisis perbankan.


Lebaran, BI Yogyakarta Siapkan 70 Lokasi Penukaran Uang Pecahan Baru

1 hari lalu

Warga menunjukkan uang kertas baru tahun emisi 2022 usai penukaran di mobil kas keliling Kantor Perwakilan (Kpw) Bank Indonesia (BI) Tegal di Tegal, Jawa Tengah, Jumat (19/8/2022). Penukaran tujuh pecahan emisi tahun 2022 yakni Rp1.000, Rp2.000, Rp5.000, Rp10.000, Rp20.000, Rp50.000 dan Rp100.000 tersebut merupakan upaya Bank Indonesia dalam mewujudkan semangat kebangsaan, nasionalisme serta menumbuhkan optimisme terhadap pemulihan ekonomi nasional. ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah
Lebaran, BI Yogyakarta Siapkan 70 Lokasi Penukaran Uang Pecahan Baru

Sebanyak 70 titik lokasi penukaran uang terdiri atas kas keliling BI, kas keliling bersama, dan loket penukaran perbankan.


Siapkan Rp 4,64 T Kebutuhan Lebaran, Bank Indonesia Malang: Naik 10,4 Persen

2 hari lalu

Karyawan melintas di area perkantoran Bank Indonesia, Jakarta, Selasa, 31 Mei 2022. Gubernur BI, Perry Warjiyo mengatakan, potensi inflasi yang melebihi perkiraan ini didorong oleh kenaikan harga-harga komoditas global yang kemudian mempengaruhi pergerakan harga di dalam negeri. TEMPO/Tony Hartawan
Siapkan Rp 4,64 T Kebutuhan Lebaran, Bank Indonesia Malang: Naik 10,4 Persen

Bank Indonesia (BI) Kantor Perwakilan Malang bekerja sama dengan perbankan di daerah itu menyiapkan dana sebesar Rp4,64 triliun.


BI: Uang Beredar pada Februari 2023 Capai Rp 8.300 Triliun, Tumbuh 7,9 Persen

3 hari lalu

Ilustrasi Uang Rupiah. ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas
BI: Uang Beredar pada Februari 2023 Capai Rp 8.300 Triliun, Tumbuh 7,9 Persen

Perkembangan uang beredar pada Februari 2023 terutama didorong oleh perkembangan aktiva dalam negeri bersih.


Bank Indonesia Sebut Peredaran Uang Palsu Semakin Menurun

7 hari lalu

Karyawan melintas di area perkantoran Bank Indonesia, Jakarta, Selasa, 31 Mei 2022. Peningkatan tingkat inflasi ini terutama didorong oleh peningkatan baik harga energi dan harga pangan. Yang kemudian ditransmisikan dalam peningkatan komponen volatile food dan administered price. TEMPO/Tony Hartawan
Bank Indonesia Sebut Peredaran Uang Palsu Semakin Menurun

Bank Indonesia atau BI menyebut peredaran uang palsu jauh menurun dibanding tahun-tahun sebelumnya.


Ramadan 2023, Bank Indonesia Siapkan Rp 195 Triliun Uang Baru hingga 5.066 Titik Penukaran

10 hari lalu

Petugas menunjukkan uang rupiah kertas tahun emisi 2022 pada  Festival Rupiah Berdaulat Bank Indonesia di Jakarta, Jumat 19 Agustus 2022. Adapun pecahan uang rupiah baru tahun emisi 2022 ini terdiri atas pecahan Rp 100.000, Rp 50.000, Rp 20.000, Rp 10.000, Rp 5.000, Rp 2000, dan Rp 1000. Tempo/Tony Hartawan
Ramadan 2023, Bank Indonesia Siapkan Rp 195 Triliun Uang Baru hingga 5.066 Titik Penukaran

Bank Indonesia siapkan uang baru senilai Rp 195 triliun untuk Ramadan dan Idul Fitri 2023


Berkembang Pesat, BI Catat Transaksi Digital Banking Rp 4.332,1 Triliun

10 hari lalu

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo dalam acara Festival Ekonomi Keuangan Digital Indonesia (FEKDI) di Bali, Senin, 11 Juli 2022. Foto: Istimewa
Berkembang Pesat, BI Catat Transaksi Digital Banking Rp 4.332,1 Triliun

Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan nilai transaksi digital banking meningkat 28,35 persen Year on Year (YoY).


Gubernur BI: Nilai Tukar Rupiah terhadap Dolar AS Lebih Baik dari India, Thailand, dan Malaysia

11 hari lalu

Ilustrasi mata uang Rupiah. Brent Lewin/Bloomberg via Getty Images
Gubernur BI: Nilai Tukar Rupiah terhadap Dolar AS Lebih Baik dari India, Thailand, dan Malaysia

Nilai tukar rupiah pada 15 Maret 2023 sedikit terdepresiasi sebesar 0,75 persen secara point-to-point dibandingkan dengan level akhir Februari 2023.


Bank Indonesia Tahan Suku Bunga Acuan di 5,75 Persen

11 hari lalu

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo memberikan keterangan pers hasil rapat dewan gubernur BI bulan Januari 2020 di Jakarta, Kamis 23 Januari 2020. Tempo/Tony Hartawan
Bank Indonesia Tahan Suku Bunga Acuan di 5,75 Persen

Bank Indonesia atau BI memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan 5,75 persen.