TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Rizal Ramli mengatakan tidak menjadi tim sukses calon presiden dan wakil presiden mana pun pada Pilpres 2019. Rizal Ramli akan mendukung calon presiden yang mampu mewujudkan pertumbuhan ekonomi sebesar 7 persen.
BACA: Sri Mulyani Ulang Tahun, Rizal Ramli Ingatkan Soal Utang
Baca Juga:
"Siapa pun yang mau maju 2019 apakah Jokowi terus atau Prabowo, pertanyaannya mampu atau tidak memulihkan ekonomi jadi lebih baik, mampu atau tidak menstabilkan ekonomi, dan naik dari rata-rata 5 persen menjadi 7 persen, kalau tidak pengangguran kita makin lama makin banyak. Jadi ujiannya di situ," kata Rizal Ramli di Hotel Grand Sahid Jaya, Sabtu, 1 September 2018.
Rizal berharap sosok yang mau menjadi presiden tidak sekedar hanya mau menjadi presiden, tapi harus menjadi presiden yang mampu memulihkan kondisi ekonomi. Rizal menilai, saat ini ekonomi Indonesia dalam keadaan setengah krisis. Menurut dia, presiden harus mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi menjadi 7 persen per tahun dan kesejahteraan bangsa harus meningkat.
BACA: Rizal Ramli Sebut Ekonomi Ibarat Lampu Setengah Merah
Lebih lanjut Rizal Ramli mengatakan sebagai ekonom dia akan tetap berada di jalur independen. "Rizal Ramli tidak jadi tim sukses mana pun, karena Rizal Ramli mau tetep independen. saya dari muda sejak di dalam atau di luar sistem mendukung program apa pun, cita-cita apa pun, agar cita-cita kemerdekaan tercapai yaitu, rakyat bisa lebig cerdas, bangsa lebih makmur dan bisa lebih berdaya," kata Rizal Ramli.
Rizal Ramli mengingatkan risiko makro ekonomi saat ini semakin makin tinggi. Hal itu Rizal nilai berbahaya. Seperti diketahui pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi pada tahun ini sebesar 5,2 persen. Sedangkan pada 2019 pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,3 persen.