TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti baru-baru ini menerima penghargaan gelar warga kehormatan "Dau Mening" dari masyarakat adat Suku Dayak Kenyah, Kerukunan Tebengang Lung, Kalimantan Timur. Gelar warga kehormatan "Dau Mening" itu berarti Matahari yang Cerah.
Baca: Susi Pudjiastuti: Arah Pembangunan Maritim Indonesia Sudah Benar
Susi mengunggah foto penganugerahan tersebut di akun instagramnya @susipudjiastuti115. Dalam unggahannya tersebut, ia mendapatkan respons dari netizen yang dituangkan dalam kolom komentar. Hingga berita ini ditulis terdapat 240 netizen yang berkomentar dan 32.770 orang yang membubuhkan tanda like.
Seperti akun @chandra_pga mengatakan, "Keren ibu, mengapa laki laki yang selama ini menjabat sebagai menteri kelautan dan perikanarn tidak seperti ibu Susi berfikirnya? Malah mereka membiarkan laut kita di masukin banyak kapal asing untuk melakukan ilegal fishing dan bahkan malingin ikan ikan di laut Indonesia se- cara gila gilaan... Semoga Allah SWT selalu melindungi ibu Susi Pudjiastuti dan keluarga serta sahabat dan kerabat..."
Baca: Susi Pudjiastuti Minta Pemda Bikin Perda Sampah Plastik
Ada juga akun @novitaaqua yang memberikan ucapan selamat atas pemberian gelar warga kehormatan itu. "Banyak wartawan yang mengelilingi sehingga saya gak bisa mendekati ibu, tapi saya sangat bangga ibu sudah datang ke Samarinda," seperti dikutip dari komentar di Instagram resmi Susi Pudjiastuti.
"Selamat buat ibu @susipudjiastuti115 yang udah mendapatkan gelar dengan nama "dau mening" yang artinya dalam adat dayak kenyah matahari yang bersih," tulis akun @novitaaqua, Sabtu, 25 Agustus 2018.
Tak hanya itu, ada juga netizen dengan akun @daf.qpratama yang mengaku bangga memiliki Susi Pudjiastuti sebagai menteri kelautan dan perikanan. "Aku bangga karo bu Susi. Semoga dengan adanya bu Susi menjabat sebagai menteri kelautan bisa dicontoh para generasi muda bangsa kita, semoga bu Susi bisa melanjutkan mendampingi bapak jokowi selanjutnya. Aminn matur suwun. Mugi sukses selalu nggeh, bu Susi," ucapnya
Ada juga netizen yang menyampaikan kondisi lingkungan di Kalimantan Timur seperti akun @martinwicaksana. "Ibu keadaan di kaltim tentang pesut sangat memprihatinkan cuman sisa 80 ekor saja bu. Harapan saya ibu bisa bantu bu gimana caranya melestarikan Pesut Mahakam, bu. Sangat disayangkan kalo sampe punah, bu," katanya.
Adapun Susi Pudjiastuti mengucapkan terima kasih kepada masyarakat ada yang telah memberikan kehormatan yang menurutnya luar biasa itu. "Semoga saya terus diberi kesempatan, diberi kekuatan untuk bisa terus membantu dengan penerbangan atau apapun kerja yang bisa saya sumbangkan untuk membantu masyarakat di wilayah Kalimantan Timur," katanya.
Gelar kehormatan tersebut diberikan saat Menteri Susi diundang untuk membuka acara kerukunan keluarga besar Pumung Bangen nang Pekenu (Pesta Kegembiraan dan Ramah Tamah) Tebengang Lung 2018, Kamis lalu, 23 Agustus 2018.
Ketua Dewan Adat Dayak Kalimantan Utara, Marthin Billa, mengatakan gelar kehormatan tersebut diberikan kepada Menteri Susi karena dinilai berjasa besar terhadap masyarakat pedalaman dan perbatasan, khususnya warga Dayak. Hal ini terlihat sejak 2006 Menteri Susi sudah menunjukkan kepeduliannya terhadap masyarakat setempat dengan membantu penyediaan transportasi udara yang memudahkan aktivitas masyarakat.
"Saat masyarakat sulit dengan transportasi udara untuk (pengangkutan) sembako dan perjalanan orang ke kota untuk pendidikan dan kegiatan ekonomi, maka di situlah Ibu Susi memberikan perhatian yang besar sejak 2006 sampai dengan sekarang," kata Marthin.
Marthin menjelaskan, gelar Matahari diberikan kepada orang yang dianggap telah membawa berkah kepada kehidupan manusia. Sedangkan Cerah melambangkan kebersihan dan kejernihan hati dalam membangun masyarakat.
Menteri Susi dianggap pantas menerima gelar kehormatan tersebut karena kepedulian dan kecintaannya terhadap masyarakat Dayak. Salah satunya ditunjukkan dengan pilihan Menteri Susi untuk menggunakan pakaian Adat Dayak pada acara peringatan ulang tahun ke-72 Republik Indonesia tahun 2017 lalu di istana negara. Susi Pudjiastuti dinilai telah menghormati dan mempromosikan pakaian adat Dayak di skala nasional maupun internasional.