TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pengelola Dana perkebunan Kelapa Sawit atau BPDPKS menyiapkan dana insentif untuk perluasan segmen mandatori biodiesel dengan kandungan sawit 20 persen alias biodiesel B20. Perluasan segmen itu dimaksudkan untuk mendorong penggunaan energi terbarukan sekaligus menghemat cadangan devisa negara.
BACA: ESDM Rekomendasikan Biodiesel B20 Digunakan pada Kereta Api
"Mandatori Biodiesel B-20 diharapkan menyerap kelebihan suplai produk sawit di pasaran," ujar Direktur Utama BPDPKS Dono Boestami di Hotel Borobudur, Jakarta, 20 Agustus 2018.
Sebelumnya Presiden Joko Widodo mecanangkan kebijakan untuk memperluas penggunaan bahan bakar dengan campuran minyak sawit 20 persen baik untuk penggunaan pada Public Service Obligation maupun non-PSO.
Menurut Dono, dalam rangka pemanfaatan biodiesel, selama tahun 2017 BPDPKS telah memberikan insentif atas penyaluran 2,3 juta kilo liter biodiesel. "Sementara itu, sampai dengan semester I 2018, BPDPKS telah memberikan insentif ataspenyaluran 1,1 juta kilo liter biodiesel," kata Dono.
BACA: Darmin Yakin Biodiesel B20 Mampu Atasi Defisit Neraca Perdagangan
Dono meyakini setidaknya terdapat dua manfaat yang bisa diperoleh dari program mandatori biodiesel. Pertama, mendukung kebijakan energi baru dan terbarukan, melalui bauran energi Indonesia yang akan mendorong terciptanya ketahanan energi nasional. Kedua, mendukung terciptanya stabilisasi harga crude palm oil (CPO), melalui pengaruh pengendalian permintaan dan penawaran sawit dan produk turunannya.
Program Mandatori Biodiesel diharapkan juga menjadi solusi untuk mengatasi kelebihan pasokan sawit akibat menurunnya ekspor CPO karena tensi pasar global yang sedang tinggi. Pada Mei 2018 produksi CPO tercatat 4,24 juta ton atau naik 14 persen dibandingkan April yang hanya 3,72 juta ton.
Dono berujar kelebihan pasokan dimungkinkan untuk diserap melalui program biodiesel lantaran saat ini utilisasi produksinya baru mencapai 30 persen atau setara 3,5 juta kiloliter per tahun dari total kapasitas terpasang. "Ini menunjukkan serapan produksi biodiesel domestik sangat mungkin untuk ditingkatkan,” ujar Dono.