TEMPO.CO, Jakarta- Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, mengatakan sepanjang tahun 2017 Singapura telah berinvestasi hingga US$ 8,44 miliar atau sekitar Rp 124 triliun. Indonesia dan Singapura, kata Airlangga, akan terus berupaya meningkatkan kerja sama untuk memperkuat perekonomian.
BACA: Target Investasi Terancam Pelemahan Rupiah
Baca Juga:
"Kemitraan ekonomi kami semakin intensif, terutama juga dalam pengembangan industri dan sumber daya manusia (SDM),” ujar Airlangga dalam keterangan tertulisnya, Kamis, 16 Agustus 2018.
Airlangga menuturkan untuk meningkatkan kerja sama yang saling menguntungkan, Kemenperin aktif menarik lebih banyak investor ke kawasan industri Kendal, Jawa Tengah. Kawasan industri terintegrasi pertama di Jawa Tengah tersebut diproyeksikan menyerap potensi investasi sebesar Rp 200 triliun. Pada tahap pertama, lahan yang akan digarap seluas 1.000 hektare dengan target 300 tenant dan menyerap tenaga kerja sebanyak 500.000 orang hingga 2025.
Untuk menjadi kawasan industri terpadu, pengembangan KIK direncanakan sampai tiga tahap dengan total lahan seluas 2.700 hektare. Kawasan ini akan didukung dengan pengembangan zona industri, pelabuhan, fashion city, dan permukiman.
BACA: BKPM Khawatir Ekonomi Turki Berdampak pada Investasi Domestik
Menurut Airlangga, Indonesia dan Singapura sepakat untuk memperkuat kerja sama di bidang pendidikan kejuruan terutama untuk mengisi kebutuhan di sektor industri. “Guru dan dosen dari Indonesia telah dikirim untuk mengikuti program pelatihan vokasi di Singapura, seperti di bidang permesinan, pembangkit listrik, dan teknik otomasi industri,” kata dia.
Komitmen kerja sama di bidang pendidikan vokasi, juga terimplementasi melalui penandatanganan MoU antara Menperin RI dengan Menteri Pendidikan Singapura, Technical Arrangement antara Sekjen Kemenperin dengan Direktur Kampus Institute of Technical Education Singapura, dan Collaborative Agreement antara Kapusdiklat Industri dengan ITE Education Services Singapura.
Selain itu, Pemerintah Indonesia dan Singapura juga menyiapkan kolaborasi dalam membangun kawasan komunitas digital atau digital hub yang terintegrasi di tingkat Asean. Upaya strategis ini sejalan untuk menghadapi era revolusi industri 4.0. “Kami menyadari adanya perubahan era ini, perlu disiapkan berbagai langkah yang tepat, sehingga akan membawa dampak positif bagi perekonomian,” tutur Airlangga.
Baca berita tentang investasi lainnya di Tempo.co.