TEMPO.CO, Jakarta - Kantor Bank Indonesia Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Provinsi Bali tetap beroperasi pasca bencana gempa Lombok yang berkekuatan 7 skala Richter pada Ahad, 5 Agustus 2018 kemarin. Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia Agusman Zainal mengatakan hingga Senin pagi, 6 Agustus 2018 kegiatan layanan kantor perwakilan di kedua wilayah tersebut masih normal.
Baca: Gempa Lombok, PLN Padamkan Listrik di Sebagian Kecil Wilayah NTB
"Pada posisi pagi ini, kegiatan layanan Kantor Bank Indonesia Provinsi Bali beroperasi normal untuk kegiatan transaksi sistem pembayaran (nontunai) dan pengelolaan uang Rupiah (tunai)," kata Agusman dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Senin, 6 Agustus 2018.
Sebelumnya, gempa berkekuatan 7.0 Skala Richter (SR) mengguncang Sumbawa Timur, Laut Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Ahad, 5 Agustus, 18.46 WIB. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) sempat mengeluarkan peringatan gempa itu berpotensi tsunami. Adapun titik gempa berada di kedalaman 15 km dari permukaan laut, tepatnya di garis lintang 8.73 LS dan garis bujur 116.48 BT.
Baca: Pasca Gempa Lombok, Layanan ASDP Ferry Telah Beroperasi Normal
Baca Juga:
Sementara itu, Agusman melanjutkan, Kantor BI Provinsi NTB tetap beroperasi untuk kegiatan transaksi sistem pembayaran (non tunai). Sedangkan kegiatan perkasan dilakukan sesuai kebutuhan perbankan.
Agusman mengatakan BI akan terus memantau perkembangan yang terjadi dan melakukan update informasi dalam hal kegiatan perkasan dapat beroperasi kembali secara normal. Bank Indonesia juga akan memastikan uang Rupiah tersedia dalam jumlah yang cukup untuk melayani kebutuhan masyarakat.
Selain itu, BI akan berkoordinasi dengan perbankan dan lembaga terkait untuk memantau perkembangan kondisi pasca gempa dan memastikan pelayanan transaksi di masyarakat dapat tetap berjalan dengan lancar dan aman. "Selain itu, kami segenap Anggota Dewan Gubernur dan keluarga besar Bank Indonesia menyampaikan keprihatinan dan duka cita yang mendalam atas terjadinya musibah tersebut," kata Agusman.
Sementara itu, PT ASDP Indonesia Ferry menyatakan layanan lintasan Lembar-Padangbai di Cabang Lembar yang menghubungkan wilayah Lombok dan Bali, dan di Cabang Kayangan pada Senin, 6 Agustus 2018, telah beroperasi kembali pasca penghentian sementara akibat gempa Lombok yang terjadi pada Ahad, 5 Agustus 2018.
"Jaringan listrik sudah menyala kembali, dan aktivitas pelabuhan sudah dibuka. Kapal juga sudah mulai melakukan pemuatan penumpang dan kendaraan. Demikian juga layanan di Pelabuhan Kayangan (melayani lintasan Kayangan-Pototano), sejak pukul 05.30 WITA telah kembali beroperasi normal," kata Corporate Secretary PT ASDP Indonesia Ferry Imelda Alini seperti dikutip dari Antara, Senin pagi, 6 Agustus 2018.
Imelda mengungkapkan, pada Minggu malam, 5 Agustus 2018, memang sempat tidak ada layanan penyeberangan maupun aktivitas di pelabuhan Lembar maupun Kayangan pasca gempa Lombok. Pasalnya, pasca gempa bumi berkekuatan 7 SR pada Minggu malam itu, jaringan listrik padam hampir di seluruh wilayah NTB, termasuk di Pelabuhan penyeberangan yang ada di Lembar maupun Kayangan.