Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Sri Mulyani Tanggapi Enteng Tantangan Debat Utang Rizal Ramli

image-gnews
Menteri Keuangan Sri Mulyani. ANTARA FOTO
Menteri Keuangan Sri Mulyani. ANTARA FOTO
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati kembali diingatkan soal tantangan berdebat yang diajukan oleh bekas Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Rizal Ramli. Kali ini, pertanyaan ihwal debat itu meluncur dari salah satu anggota Komisi Keuangan DPR, Elviana.

Pertanyaan itu dilontarkan setelah Sri Mulyani rampung menjawab seluruh pertanyaan dan pernyataan anggota fraksi mengenai berbagai isu pada Senin malam, 2 Juli 2018. Berbagai pertanyaan itu mulai dari pagu anggaran hingga kondisi makro perekonomian.

Baca: Sri Mulyani: Defisit APBN Rp 94,4 Triliun Terendah Sejak 2016

Mulanya, Elviana yang merupakan politikus dari PPP ini mengatakan bahwa ia tergabung dalam sebuah grup di sosial media yang berisikan beberapa tokoh nasional, mulai Fuad Bawazier hingga Rizal Ramli. Lantas, di grup itu pula Rizal disebut pernah menyatakan pandangannya. Pandangan itu lah yang kemudian ditanyakan kepada Sri Mulyani.

"Katanya, jangan lah pemerintah ini selalu menyalahkan ekonomi global. yang benar itu adalah, negara kita, melemahnya rupiah itu karena supply dolar atau pemasukan dolar ke ekonomi Indonesia itu lebih kecil dari demand atau permintaan, atau kebutuhan akan dolar, maka rupiah itu akan terus melemah," ujar Elviana di ruang rapat Komisi XI, Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin, 2 Juli 2018.

Baca: Sri Mulyani Ibaratkan Manuver Trump Bisa Timbulkan Gempa Bumi

Dalam pendapat yang dibacakan Elviana itu lantas muncul pertanyaan apakah Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara alias APBN Indonesia masih bisa berjalan apabila pemerintah tidak menarik utang baru dalam rentang 2-3 bulan.

"Jadi saya hanya menyampaikan, bahwa kita sering mendapatkan masukan-masukan soal ekonomi. Di satu sisi yang mereka sampaikan ada benarnya juga, tapi di satu sisi juga ibu berusaha menyampaikan fakta-fakta yang dilakukan pemerintah," ujar Elviana.

Baca: Apa yang Dilakukan Sri Mulyani ketika Merasa Penat Bekerja?

Sri Mulyani lalu menanggapi pernyataan tersebut setelah mendapatkan izin dari pimpinan rapat. Ia menegaskan bahwa APBN terbukti bisa berjalan. "Kalau pertanyaannya apakah dengan utang baru, kan APBN 2018 sudah disetujui dengan defisit 2,19 persen. Kira-kira Rp 325,9 triliun untuk keseluruhan tahun 2018," kata Sri Mulyani.

Lebih jauh Sri Mulyani menerangkan bahwa apabila harga minyak naik dan kurs melemah, maka penerimaan pajak naik karena terdongkrak dari penerimaan pajak minyak dan gas. Di samping itu, Penerimaan Negara Bukan Pajak juga bisa meningkat.

Sehingga, kalau murni hanya itu saja, maka APBN Indonesia defisitnya juga bisa lebih kecil. Namun, lantaran ada subsidi yang perlu ditambah, maka ada pengeluaran tambahan. "Tapi secara total postur (defisit) kita akan maksimal 2,19 persen," kata Sri Mulyani.

Jawaban Sri Mulyani itu lalu disambar oleh Elviana dengan pertanyaan lain yang bikin forum menjadi riuh. "Bu, kenapa enggak berani debat dengan Pak Rizal?" tanya Elviana. Rizal Ramli memang telah beberapa kali menantang Sri Mulyani berdebat soal utang negara, namun ajakan itu tidak juga bersambut.

Sri Mulyani menanggapi pertanyaan itu dengan santai. "Kan saya debatnya sama Komisi XI. Saya Menteri Keuangan, bukan tukang debat, jadi saya mengelola fiskal," kata Sri Mulyai yang diikuti tepuk tangan peserta rapat.

Sri Mulyani juga menegaskan bahwa jawabannya itu sebenarnya berdasarkan Undang-Undang yang merupakan informasi publik. Sehingga, semua orang bisa mengetahuinya.

Dalam hal ini, kata Sri Mulyani, pemerintah tidak pernah menyalahkan kondisi global, melainkan hanya menjelaskan respon kebijakan yang dilakukan pemerintah "Jadi, kami tidak hanya merespons untuk satu indikator. Kurs, inflasi dan suku bunga itu bergerak," tuturnya.

Pemerintah, menurut Sri Mulyani, pada dasarnya ingin perekonomian nasional tetap aman, terjaga, relatif dalam hal ini walaupun ada goyangan. "Tetap terjaga, berkelanjutan, dan tetap bisa menciptakan progress perbaikan yaitu growth tinggi pengangguran dan kemiskinan menurun," ujar Sri Mulyani. Ia pun berseloroh agar jawaban itu seyogyanya dibagikan ke dalam grup media sosial milik Elviana yang berisikan Rizal Ramli itu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kemendag Berencana Selesaikan Utang Selisih Harga Minyak Goreng Bulan Depan

1 jam lalu

Ilustrasi Minyak Goreng. ANTARA FOTO/Fakhri Hermansyah/YU
Kemendag Berencana Selesaikan Utang Selisih Harga Minyak Goreng Bulan Depan

Isy Karim mengatakan Kemendag akan memperjuangkan utang selisih harga minyak goreng yang tersendat sejak awal 2022.


Bertubi-tubi Penghargaan untuk Bobby Nasution, Terakhir Menantu Jokowi Raih Satyalancana dan Tokoh Nasional

13 jam lalu

Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian menyerahkan penghargaan Satyalencana kepada Wali Kota Medan Bobby Nasution dalam acara Peringatan Hari Otonomi Daerah XXVIII  tahun 2024 di Surabaya, Jawa Timur Kamis 25 April 2024. Humas Pemkot Surabaya
Bertubi-tubi Penghargaan untuk Bobby Nasution, Terakhir Menantu Jokowi Raih Satyalancana dan Tokoh Nasional

Wali Kota Medan Bobby Nasution boleh dibilang banjir penghargaan. Menantu Jokowi ini dapat penghargaan Satyalancana baru-baru ini.


Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

14 jam lalu

Ilustrasi mata uang Rupiah. Brent Lewin/Bloomberg via Getty Images
Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

Pada perdagangan Kamis, kurs rupiah ditutup melemah pada level Rp 16.187 per dolar AS.


Semakin Turun, Surplus APBN Maret 2024 Hanya Rp 8,1 Triliun

14 jam lalu

Menteri Keuangan Sri Mulyani bersama jajarannya bersiap memulai konferensi pers APBN Kita edisi Maret 2024 di Jakarta, Senin 25 Maret 2024. Sri Mulyani mengatakan, realisasi anggaran Pemilu 2024 hingga 29 Februari 2024 sebesar Rp 23,1 triliun. TEMPO/Tony Hartawan
Semakin Turun, Surplus APBN Maret 2024 Hanya Rp 8,1 Triliun

Sri Mulyani menilai kinerja APBN triwulan I ini masih cukup baik.


Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

15 jam lalu

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. TEMPO/Annisa Febiola.
Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan masih ada Rp 12,3 triliun anggaran Pemilu 2024 yang belum terbelanjakan.


Sri Mulyani: Penyaluran Bansos Januari-Maret 2024 Mencapai Rp 43 Triliun

15 jam lalu

Menteri Keuangan Sri Mulyani. TEMPO/Subekti.
Sri Mulyani: Penyaluran Bansos Januari-Maret 2024 Mencapai Rp 43 Triliun

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan penyaluran bantuan sosial atau Bansos selama Januari-Maret 2024 mencapai Rp 43 triliun.


Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

16 jam lalu

Menteri Keuangan Sri Mulyani TEMPO/Tony Hartawan
Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

Menteri Keuangan Sri Mulyani bisa melakukan penyesuaian anggaran subsidi mengikuti perkembangan lonjakan harga minyak dunia.


Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

16 jam lalu

Menteri Keuangan Sri Mulyani saat memberikan keterangan kepada media hasil Kinerja dan Realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2023 di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Selasa 2 Januari 2024. Sri Mulyani menyebutkan realisasi APBN 2023 defisit sebesar Rp347,6 triliun atau 1,65 persen dari produk domestik bruto (PDB), sementara penerimaan negara ditutup pada angka Rp2.774,3 triliun atau 105,2 persen dari target, yang terdiri dari perpajakan Rp2.155,4 triliun dan PNBP Rp605,9 triliun dan hibah Rp13 triliun. Tempo/Tony Hartawan
Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan tensi geopolitik di Timur Tengah cenderung meningkat dan menjadi fokus perhatian para pemimpin dunia. Ia menegaskan kondisi ini mempengaruhi beberapa dampak ekonomi secara signifikan.


Sri Mulyani Sebut Realisasi Anggaran IKN Baru Mencapai 11 Persen

19 jam lalu

Menteri Keuangan Sri Mulyani TEMPO/Tony Hartawan
Sri Mulyani Sebut Realisasi Anggaran IKN Baru Mencapai 11 Persen

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan bahwa realisasi anggaran dari APBN untuk pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) baru mencapai 11 per


Program Makan Siang Gratis Prabowo Masuk RAPBN 2025, Ekonom Ini Ingatkan Anggaran Bakal Sangat Tertekan

23 jam lalu

Prabowo dan Jokowi di restoran Seribu Rasa. Instagram/Prabowo
Program Makan Siang Gratis Prabowo Masuk RAPBN 2025, Ekonom Ini Ingatkan Anggaran Bakal Sangat Tertekan

Direktur Ideas menanggapi rencana Presiden Jokowi membahas program yang diusung Prabowo-Gibran dalam RAPBN 2025.