TEMPO.CO, Jakarta - Perusahaan e-commerce Indonesia, Bukalapak, mengangkat Fajrin Rasyid sebagai Presiden yang baru. Nantinya, ia akan bertanggung jawab atas inisiatif strategi perusahaan dan rencana jangka serta kemitraan dengan pihak eksternal.
“Saya mensyukuri semua pencapaian yang telah saya raih hingga saat ini. Namun bagi saya, menjadi pribadi yang memiliki faedah bagi orang banyak akan lebih berharga dibandingkan dengan pencapaian tersebut” ujar Fajrin dalam keterangan tertulis yang diterima Tempo, Senin, 25 Juni 2018.
Baca juga: Saat Dirintis, Tak Ada yang Mau Jadi Karyawan Bukalapak
Sebelum menjabat sebagai Presiden Bukalapak, Fajrin merupakan Chief Financial Officer (CFO) selama tujuh tahun yang bertanggung jawab atas keuangan perusahaan. Pada 2016, Fajrin terpilih menjadi CFO of The Year versi Majalah SWA. Fajrin juga merupakan salah satu co-founder dari Bukalapak.
Pria kelahiran Jakarta 32 tahun lalu ini, merupakan lulusan Teknik Informatika, Institut Teknologi Bandung (ITB). Ia berhasil lulus dengan IPK 4.0 dan mendapat predikat Summa Cum Laude.
Simak pula: Di Depan Bos IMF, CEO Bukalapak Sebut Kriteria Karyawan Ideal
Sebelum bergabung di Bukalapak, Fajrin pernah bekerja sebagai Konsultan di Boston Consulting Group (BCG). Ia juga aktif tampil di berbagai forum internasional dan terpilih sebagai Endeavour Entrepreneur pada 2016. Ia pun memiliki kesempatan untuk membagikan pengalamannya dengan menjadi salah satu pembicara pada Endeavour Scale-Up Asia 2018.
Saat ini Fajrin merupakan salah satu kandidat Ketua Umum IDEA (Indonesia E-Commerce Association). Pengalaman Fajrin di perusahaan konsultan bisnis dan Bukalapak membuat Fajrin optimistis dengan mimpinya yang tinggi yaitu untuk mewujudkan Indonesia sebagai poros e-commerce dunia.