TEMPO.CO, Jakarta -Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Maryono mengatakan BTN akan menaikkan suku bunga deposito. Hal tersebut merespon Bank Indonesia yang sudah menaikkan suku bunga tahun ini.
"Karena terkait dengan adanya policy yang dilakukan oleh Bank Indonesia untuk menyesuaikan atau menormalisir daripada pricing di dunia," kata Maryono saat ditemui usai halal bi halal dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, di Kementerian Keuangan Jakarta, Senin, 25 Juni 2018.
Baca: BCA Naikkan Bunga Deposito 0,25 Persen per Hari Ini
Menurut Maryono ada kemungkinan BI akan menaikkan suku bunga acuan lagi atau BI 7 Day Repo Rate. Oleh karena itu, kata Maryono, BTN melakukan langkah antisipasi untuk bisa membuat likuiditas terjaga.
Bank sentral AS menaikkan Fed Federal Reserve (FFR) sebesar 25 basis poin menjadi 1,75 persen hingga 2 persen dalam rapat Federal Open Market Committee (FOMC), Rabu, 13 Juni 2018. Kenaikan tersebut merupakan langkah kenaikan suku bunga kedua pada 2018.
Baca: BI: Bunga Deposito Lebih Cepat Turun Ketimbang Bunga Kredit
Bank Indonesia bakal menggelar Rapat Dewan Gubernur (RDG) berikutnya pada 27-28 Juni 2018. Dalam RDG terakhir yang berlangsung pada 30 Mei 2018, bank sentral mengerek BI 7-Day Repo Rate menjadi 4,75 persen.
Lebih lanjut Maryono mengatakan sekarang kondisi di pasar sudah mulai meningkat ads yang meningkatkan dana deposito. Namun, kata Mayono, kalau BI rate menaikkan lagi, biasanya ada waktu penyesuaian kenaikkan atau tidak seketika berdampak. "Jadi kita ada waktu menyesuaikan setara dan tidak sekaligus," kata Maryono.
Maryono mengatakan ujung juga akan membuat suku bunga kredit naik, namun waktu penyesuaian atau time lag akan lebih pajang. "Apalagi ada policy yang dikeluarkan BI untuk mudahkan kredit dan sebagainya, ada kemungkinan kecil sekali untuk bunga kreditnya," kata Maryono.
Direktur Utama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Kartika Wirjoatmodjo akan menaikkan bunga deposito. Hal itu dilakukan juga guna menyesuaikan dengan kenaikkan suku bunga BI.
"Karena mau tidak mau dana masyarakat, likuiditas harus kami jaga," kata Kartika di lokasi yang sama.
Sedangkan, kata Kartika, suku bunga kredit di Bank Mandiri belum perlu menyesuaikan. "Jadi tahun ini kita sacrifice di NIM (Net Interest Margin) dulu. Saya rasa untuk kredit semester dua kita masih ada room untuk tetap dengan suku bunga yang sama," ujar Kartika.