TEMPO.CO, Jakarta - Bank Mandiri meneruskan rencana untuk membuka kantor cabang di Filipina setelah DPR memberikan persetujuan atas RUU AFAS, yang merupakan landasan hukum bagi bank nasional untuk ekspansi ke ASEAN.
"Kami mencoba untuk masuk ASEAN. Di Filipina, kami sudah bertemu dengan Menkeu (Menteri Keuangan) dan Bank Sentral Filipina," kata Direktur Utama Bank Mandiri Kartiko Wirjoatmodjo saat mengikuti rapat dengar pendapat dengan Komisi XI DPR di Jakarta, Selasa, 5 Juni 2018.
Baca juga: Bank Mandiri Siapkan Uang Tunai Ramadan Rp 57,26 Triliun
Pria yang akrab dipanggil Tiko ini mengatakan pembukaan kantor cabang di Filipina masih memungkinkan karena peluang yang sangat besar mengingat industri perbankan di negara tersebut belum terlalu padat seperti di Indonesia.
"Filipina belum padat seperti di Indonesia. Kami berencana untuk masuk ke retail dan mass-market. Ini prosesnya, dan kami coba untuk masuk," katanya.
Baca juga: Bank Mandiri Siapkan Gugatan Pidana ke SNP Finance
Tiko menambahkan, Bank Mandiri juga mempertimbangkan untuk membuka kantor cabang di Malaysia, namun potensi nasabah yang ada terbatas karena harus bersaing dengan perbankan lokal seperti CIMB Niaga dan Maybank.
"Di Malaysia memang ada masyarakat Indonesia yang bekerja sebagai TKI. Tapi kayaknya kalau buka disana terlalu memberanikan diri," katanya.
ANTARA