TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pusat Statistik atau BPS mencatat wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Indonesia pada April 2018 paling banyak berasal dari Malaysia. Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, pada periode itu, ada 215,3 ribu kunjungan turis Malaysia atau sekitar 16,56 persen dari total kunjungan wisatawan mancanegara.
"Kenapa Malaysia bisa lebih tinggi daripada negara lain? Itu karena ada beberapa direct flight dari Malaysia ke Indonesia," katanya di kantor BPS, Jakarta, Senin, 4 Juni 2018.
Baca juga: Data Inflasi BPS Diprediksi Dongkrak Penguatan IHSG Hari Ini
Pada periode itu, Suhariyanto menyebut ada dua rute penerbangan langsung yang dibuka antara Indonesia dan Malaysia. Dua rute itu adalah Pontianak-Miri dan Pontianak-Kuching.
Menurut Suhariyanto, setiap ada penerbangan rute baru, dampaknya terhadap kunjungan wisatawan sangat besar.
Simak: Indef: Pakaian dan Bahan Makanan Bakal Jadi Pemicu Inflasi di Mei
Selain dari Malaysia, wisatawan asing yang banyak berkunjung ke Indonesia pada April 2018 berasal dari Cina dengan 185,2 ribu kunjungan, Timor Leste 150,8 ribu kunjungan, Singapura 128,7 ribu kunjungan, dan Australia 101,6 ribu kunjungan.
Adapun pada bulan tersebut, total kunjungan wisatawan mancanegara 1,36 juta. Jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia pada bulan itu turun 4,59 persen ketimbang Maret 2018. "Hal ini karena pariwisata dipengaruhi oleh musim," tutur Suhariyanto.
Baca: Inflasi Rendah, Gubernur BI: Tingkat Konsumsi Masyarakat Membaik
Kalau dilihat dari asal wilayah, Suhariyanto menyebut kunjungan paling banyak berasal dari wilayah Asia selain ASEAN 488,3 ribu kunjungan. Jumlah itu diikuti wilayah ASEAN 447,4 ribu kunjungan dan wilayah Eropa 166,3 ribu kunjungan.
"Dengan promosi yang kontinu, jumlah wisman bisa meningkat dan pariwisata bisa jadi sumber pertumbuhan ekonomi," kata Kepala BPS.
