TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo mengatakan tingkat konsumsi masyarakat membaik hingga April 2018. Hal itu tak hanya tampak dari nilai tukar petani yang membaik, tapi juga karena terjaganya laju inflasi.
"Jadi kita harapkan program pemerintah yang sekarang ada juga memberikan dukungan kepada konsumsi masyarakat," kata Agus seusai peluncuran kartu debit berlogo Gerbang Pembayaran Nasional di Jakarta, Kamis, 3 Mei 2018.
Baca: Inflasi 0,1 Persen, Menteri Darmin: Bagus, Masih Oke
Program yang dimaksud itu seperti bantuan sosial, Program Keluarga Harapan, bantuan dana desa, dan bantuan pangan non-tunai.
Pernyataan Agus itu menanggapi laporan Badan Pusat Statistik (BPS) terkait dengan laju inflasi Indonesia 0,1 persen pada April 2018. Tingkat inflasi itu lebih rendah dibanding Maret 2018 sebesar 0,2 persen. Namun tingkat inflasi April 2018 lebih tinggi dibanding periode yang sama pada tahun sebelumnya 0,09 persen.
Agus memaparkan inflasi bisa terjaga dan berada di level 0,1 persen pada April 2018. Angka itu lebih rendah ketimbang perkiraan Agus bahwa inflasi bisa mencapai 0,23 persen. Rendahnya inflasi, kata dia, merupakan salah satu indikator kuatnya ekonomi Indonesia. "Ekonomi kita akan mengarah pada perbaikan yang sustainable," ujarnya.
Menurut Agus, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2018 membaik dibanding tiga tahun terakhir. Namun peningkatan itu tertutup dengan dinamika global yang cukup tinggi. BI di semua kota dan provinsi akan bekerja sama dengan pemerintah pusat serta daerah untuk menjaga inflasi, baik sebelum maupun sesudah Ramadan 2018.
Sebelumnya, BPS melaporkan inflasi pada April 2018 sebesar 0,1 persen. Tersedianya stok beras serta harga pangan yang stabil sebagai dampak panen raya turut mendorong inflasi April.
“Secara umum, perkembangan harga konsumen pada April dipengaruhi panen raya yang sebetulnya mulai bulan lalu sudah terlihat,” kata Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Yunita Rusanti dalam konferensi pers di kantornya, Jakarta Pusat, pada Rabu, 2 Mei 2018.
Tingkat inflasi tersebut disumbang kelompok bahan makanan 0,26 persen dengan andil deflasi 0,05 persen. Turunnya harga beras menjadi faktor utama yang mempengaruhi deflasi bahan pangan hingga 0,08 persen. Bahan makanan lain yang turut menyumbang deflasi adalah ikan segar dan cabai merah dengan andil masing-masing 0,03 persen.
ZARA AMELIA