TEMPO.CO, Jakarta- Direktur Jenderal Binamarga Arie Setiadi Moerwanto menjelaskan ada delapan titik rawan kemacetan di tol saat arus mudik sedang berlangsung. "Diperkirakan terjadi kenaikan lalu lintas, rata-rata 73 persen untuk arus mudik dan 80 persen untuk arus balik," ujar dia di Kementerian PUPR, Jumat, 18 Mei 2018.
Arie memperkirakan ada delapan titik rawan kemacetan di jalan Tol Trans Jawa. Adapun titik-titik tersebut antara lain, Tol Serang Timur-Merak, ruas Jakarta-Cikampek, gerbang tol Palimanan, gerbang tol Ciawi, ruas tol Pemalang-Batang, ruas tol fungsional Batang-Semarang, jalur menuju tol fungsional Bawean, dan akses masuk tempat peristirahatan.
Baca Juga:
Baca: Viral Hoax Tarif Tol Trans Jawa, Ini Klarifikasi Jasa Marga
Menurut Arie ada empat jenis fasilitas pelayanan yang ada sepanjang jalur top di Pulau Jawa. "Rata-rata jarak fasilitas layanan 26 kilometer," ucap dia.
Arie mengatakan akan meningkatkan jumlah toilet, khususnya wanita, agar tidak terjadi penumpukkan terlalu lama. Juga dia akan memberlakukan contra flow untuk menghindari kemacetan akibat penumpukan di tempat peristirahatan.
Kementerian PUPR memperkirakan puncak arus mudik terjadi pada 8 Juni 2018 dan 20 Juni 2018 untuk arus balik. Untuk mengantisipasi hal tersebut, berbagai penanggulangan sudah dipersiapkan.
Untuk kemacetan yang nantinya akan ditimbulkan dari pembangunan infrastruktur seperti di Tol Jakarta-Cikampek, kata Arie, pembangunan tersebut sementara akan dihentikan.
Baca berita tentang Tol Trans Jawa lainnya di Tempo.co.