TEMPO.CO, Jakarta -Kepolisian Resort Bojonegoro dan Tuban memperketat areal obyek vital minyak dan gas bumi (Migas) yang ada di dua kabupaten tersebut. Hal itu dilakukan menyusul ledakan bom Surabaya dan Sidoarjo pada Minggu 13 Mei 2018 dan Senin, 14 Mei 2018.
Kepala Kepolisian Resort Tuban Ajun Komisaris Besar Polisi Nanang Haryono menyebutkan, di daerahnya terdapat sejumlah obyek vital. Misalnya yang ada di Kecamatan Jenu, terdapat areal tambang Trans Pacifik Petrochemical Indotama (TPPI) dan juga Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Tanjung Awar-awar juga di Kecamatan Jenu.
Selain itu juga pipa bawah laut di Desa Karangagung Kecamatan Palang, milik Exxon Mobil Cepu Limited di daerah tersebut. Kemudian juga likasi kilang minyak di Kecamatan Soko yang dikelola Joint Operating Body Pertamina-Petro China East Java. ”Itu prioritas,” ujarnya, Senin, 14 Mei 2018.
Nanang Haryono menyebutkan, bahwa sekarang ini status Jawa Timur semuanya Siaga Satu. Sehingga semua anggota dituntut untuk aktif dan siaga di lapangan. Dari 20 Kepolisian Sektor di seluruh Tuban, aktif melakukan pengamanan. Tak hanya di kawasan obyek vital, tetapi juga di wilayah kecamatan serta di kawasan perbatasan. Yaitu antara Kabupaten Tuban-Kabupaten Rembang, Jawa Tengah. Juga Kabupaten Tuban-Kabupaten Lamongan-Bojonegoro. ‘Seluruh anggota kami aktif,” katanya.
Hal yang sama juga dilakukan oleh Kepolisian Resor Bojonegoro, Jawa Timur. Kabupaten yang berbatasan dengan Provinsi Jawa Tengah itu juga melakukan penjagaan ketat di jalur perbatan dari dan di kabupaten ini.
Di Bojonegoro juga terdapat kawasan tambang minyak dan gas yaitu di areal Blok Cepu, tepatnya di lapangan Banyuurip, Desa Mojodelik Kecamatan Gayam yang dikelola Exxon Mobil Cepu Limited, dan juga, proyek Gas Jambaran Tiung Biru yang dikelola Pertamina EP Cepu (PEPC) di Desa Bandungrejo Kecamatan Ngasem, Bojonegoro, serta proyek minyak di Lapangan Sukowati, Kota Bojonegoro yang dikelola JOB-Pertamina Petro China East Java.
Menurut Kepala Satuan Reserse Kepolisian Resort Bojonegoro, Ajun Komisaris Polisi, Daky Dzul Qarnain, pengetatan kawasan sudah dilakukan anggotanya sejak tragedi bom Surabaya yang meledak di gereja pada Minggu pagi. Selain itu juga pengetatan di kawasan obyek vital proyek migas. “Kita sudah menyebar, sesuai arahan Kapolres Bojonegoro (AKBP Ari Fadly),” ujarnya, Minggu, 13 Mei 2018.