Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Rupiah Terperosok, BI Ancang-ancang Menaikkan Suku Bunga Acuan

Reporter

Editor

Martha Warta

image-gnews
(ki-ka) Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI) Agusman Zainal, Gubernur BI Agus Martowardojo, Deputi Gubernur BI Erwin Rijanto, dan Kepala Departemen Pengelolaan Moneter Bank Indonesia Doddy Zulverdi saat konferensi pers di kantornya, Jakarta Pusat, 26 April 2018. Tempo/M Yusuf Manurung
(ki-ka) Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI) Agusman Zainal, Gubernur BI Agus Martowardojo, Deputi Gubernur BI Erwin Rijanto, dan Kepala Departemen Pengelolaan Moneter Bank Indonesia Doddy Zulverdi saat konferensi pers di kantornya, Jakarta Pusat, 26 April 2018. Tempo/M Yusuf Manurung
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Bank Indonesia mengeluarkan ancang-ancang menaikkan suku bunga acuan melalui 7-Day Reverse Repo setelah rupiah terperosok selama Mei 2018 akibat menguatnya dolar Amerika Serikat. Gubernur BI Agus Martowardojo mengatakan BI memiliki ruang yang cukup besar untuk menyesuaikan kebijakan tersebut.

“Respons kebijakan tersebut akan dijalankan secara konsisten dan pre-emptive untuk memastikan keberlangsungan stabilitas,” kata Agus, melalui keterangan tertulis yang diterima Tempo, pada Jumat, 11 Mei 2018.

Baca: Rupiah Tembus Rp 14 Ribu, Money Changer Diserbu Pengunjung

Selain itu, kata Agus, BI akan konsisten mendorong berjalannya mekanisme pasar secara efektif dan efisien. Dengan demikian, ketersediaan likuiditas, baik di pasar valuta asing maupun pasar uang, tetap terjaga dengan baik. Operasi moneter di pasar valuta asing juga tetap akan dilakukan untuk meminimalkan volatilitas nilai tukar agar keyakinan pelaku ekonomi dapat dipastikan tetap terjaga.

“Operasi moneter di pasar uang akan terus dilakukan untuk memastikan ketersediaan likuiditas rupiah yang memadai dan terjaganya stabilitas suku bunga di pasar uang, dalam koridor yang sejalan dengan stance kebijakan moneter Bank Indonesia,” ucap Agus.

Langkah lain, kata Agus, adalah memperkuat kolaborasi dengan otoritas terkait dan industri keuangan, terutama asosiasi, untuk memperdalam dan mengoptimalkan price discovery di pasar valuta asing dan pasar uang. Hal itu termasuk melalui penambahan variasi instrumen, penguatan infrastruktur pasar keuangan, dan memperkuat kredibilitas suku bunga acuan pasar (market reference rate).

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

BI juga akan memantapkan koordinasi dengan pemerintah untuk memastikan terjaganya inflasi sesuai dengan sasaran. Koordinasi tersebut juga untuk memastikan berjalannya reformasi struktural secara efektif, yang memperkuat struktur neraca transaksi berjalan dan neraca modal. Selain itu, BI akan meneken berbagai kebijakan struktural lain untuk meningkatkan daya saing perekonomian.

Perekonomian Indonesia tengah diterpa tantangan global. Terutama siklus peningkatan suku bunga di Amerika Serikat, meningkatnya harga minyak dunia, serta menguatnya risiko geopolitik. Hal itu terimbas dari meningkatnya tensi sengketa dagang Amerika Serikat-Cina serta pembatalan kesepakatan nuklir Amerika-Iran. Deretan peristiwa tersebut mengakibatkan dolar Amerika semakin menguat terhadap semua mata uang dunia, termasuk rupiah.

Per 9 Mei 2018, rupiah melemah 1,2 persen, bath Thailand 1,76 persen, dan lira Turki 5,27 persen selama Mei 2018. Sementara itu, sepanjang 2018, rupiah melemah 3,67 persen, peso Filipina 4,04 persen, rupee India 5,6 persen, real Brasil 7,9 persen, rubel Rusia 8,84 persen, dan lira Turki 11,42 persen.

Menurut Agus, melemahnya nilai tukar rupiah dalam beberapa pekan terakhir tersebut sudah tidak lagi sejalan dengan kondisi fundamental ekonomi Indonesia saat ini.

“Terkait hal tersebut, dan melihat masih besarnya potensi tantangan dari kondisi global yang dapat berpotensi mengganggu kesinambungan pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam jangka menengah panjang, BI akan secara tegas dan konsisten mengarahkan dan memprioritaskan kebijakan moneter pada terciptanya stabilitas,” ucap Agus menanggapi rupiah.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

2 jam lalu

Ilustrasi Uang Rupiah. ANTARA FOTO/Adeng Bustomi
Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

Analis Ibrahim Assuaibi, memperkirakan rupiah hari ini fluktuatif dan akan ditutup menguat pada rentang Rp 16.150 sampai Rp 16.220 per dolar AS.


Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

15 jam lalu

Ilustrasi mata uang Rupiah. Brent Lewin/Bloomberg via Getty Images
Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

Zulhas percaya BI sebagai otoritas yang memiliki kewenangan akan mengatur kebijakan nilai tukar rupiah dengan baik di tengah gejolak geopolitik.


Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

15 jam lalu

Karyawan tengah menghitung uang pecahan 100 ribu rupiah di penukaran valuta asing di Jakarta, Rabu, 28 Februari 2024. Rupiah ditutup melemah mendekati level Rp16.000 hari ini. TEMPO/Tony Hartawan
Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 32 poin ke level Rp 16.187 per dolar AS dalam perdagangan hari ini.


Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

16 jam lalu

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo (ke tiga kiri) bersama Senior Deputi BI Destry Damayanti (ketiga kanan) dan jajaran Deputi BI (kiri-kanan) Aida S. Budiman, Doni Primanto Joewono, Juda Agung dan Filianingsih Hendarta saat mengumumkan hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI di gedung BI, Jakarta, Kamis, 19 Oktober 2023. Suku bunga acuan atau BI 7 days reverse repo rate (BI7DRRR) naik menjadi 6 persen. Tempo/Tony Hartawan
Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

BI menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen berdasarkan hasil rapat dewan Gubernur BI yang diumumkan pada Rabu, 24 April 2024.


Timnas AMIN Jelaskan Urgensi Pertemuan Jokowi dan Prabowo untuk Bahas RAPBN 2025

21 jam lalu

Presiden Jokowi bersama rombongan terbatas termasuk Menteri Pertahanan Prabowo Subianto bertolak menuju Jawa Timur untuk kunjungan kerja, Lanud TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Jumat, 8 Maret 2024. Foto Biro Pers Sekretariat Presiden
Timnas AMIN Jelaskan Urgensi Pertemuan Jokowi dan Prabowo untuk Bahas RAPBN 2025

Awalil menilai pertemuan dan koordinasi antara Jokowi dan Prabowo memang diperlukan dan sangat penting dilakukan saat ini.


Nilai Tukar Rupiah Hari Ini Diyakini Menguat, Pasar Respons Kemenangan Prabowo-Gibran

1 hari lalu

Karyawan menunjukkan uang pecahan 100 dolar Amerika di penukaran mata uang asing di Jakarta, Selasa 16 April 2024, Nilai tukar rupiah tercatat melemah hingga menembus level Rp16.200 per dolar Amerika Serikat (AS) setelah libur Lebaran 2024. Kepala Departemen Pengelolaan Moneter dan Aset Sekuritas Bank Indonesia (BI) Edi Susianto menyampaikan bahwa pelemahan nilai tukar rupiah terjadi seiring dengan adanya sejumlah perkembangan global saat libur Lebaran. TEMPO/Tony Hartawan
Nilai Tukar Rupiah Hari Ini Diyakini Menguat, Pasar Respons Kemenangan Prabowo-Gibran

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS hari ini masih akan menguat pada rentang Rp 16.110 - Rp 16.180. Pasar merespons kemenangan Prabowo-Gibran.


Rupiah Diprediksi Stabil, Pasar Respons Positif Kenaikan BI Rate

1 hari lalu

Karyawan menunjukkan uang pecahan 100 dolar Amerika di penukaran mata uang asing di Jakarta, Selasa 16 April 2024, Nilai tukar rupiah tercatat melemah hingga menembus level Rp16.200 per dolar Amerika Serikat (AS) setelah libur Lebaran 2024. Kepala Departemen Pengelolaan Moneter dan Aset Sekuritas Bank Indonesia (BI) Edi Susianto menyampaikan bahwa pelemahan nilai tukar rupiah terjadi seiring dengan adanya sejumlah perkembangan global saat libur Lebaran. TEMPO/Tony Hartawan
Rupiah Diprediksi Stabil, Pasar Respons Positif Kenaikan BI Rate

Rupiah bergerak stabil seiring pasar respons positif kenaikan BI Rate.


Gubernur BI Prediksi Suku Bunga The Fed Turun per Desember 2024: Bisa Mundur ke 2025

1 hari lalu

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo saat mengumumkan hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI di gedung BI, Jakarta, Kamis, 19 Oktober 2023.  Suku bunga Deposit Facility juga naik menjadi 5,25 persen, dan suku bunga Lending Facility menjadi 6,75 persen. Tempo/Tony Hartawan
Gubernur BI Prediksi Suku Bunga The Fed Turun per Desember 2024: Bisa Mundur ke 2025

Gubernur Bank Indonesia atau BI Perry Warjiyo membeberkan asumsi arah penurunan suku bunga acuan The Fed atau Fed Fund Rate (FFR).


BI Naikkan Suku Bunga Acuan, Bank Mandiri: Penting di Tengah Ketidakpastian dan Fluktuasi Global

1 hari lalu

Logo atau ilustrasi Bank Indonesia. TEMPO/Imam Sukamto
BI Naikkan Suku Bunga Acuan, Bank Mandiri: Penting di Tengah Ketidakpastian dan Fluktuasi Global

Bank Mandiri merespons soal kenaikan suku bunga acuan oleh Bank Indonesia (BI).


Rupiah Menguat di 16.155 per USD, karena Respons Prabowo Presiden Terpilih atau Kenaikan Suku Bunga Acuan BI?

1 hari lalu

Petugas money changer menghitung mata uang dolar. Rupiah semakin tertekan terhadap nilai tukar dolar Amerika Serikat, di level Rp14.060 per Dolar AS. Jakarta, 25 Agustus 2015. TEMPO/Subekti
Rupiah Menguat di 16.155 per USD, karena Respons Prabowo Presiden Terpilih atau Kenaikan Suku Bunga Acuan BI?

Nilai tukar rupiah ditutup menguat 65 poin ke level Rp 16.155 per dolar AS hari dalam perdagangan ini.