TEMPO.CO, Bojonegoro - Ekspor produk kerajinan kayu dari Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, dalam tiga tahun terakhir meningkat. Kerajinan kayu dari pelbagai jenis ini bisa dikirim ke luar negeri lewat para eksportir Surabaya, Bali, dan Jakarta.
Berdasarkan data di Dinas Perdagangan Bojonegoro, nilai ekspor ke sejumlah negara untuk 2017 mencapai Rp 216.678.444.296. Kemudian ekspor pada 2016 senilai Rp 217.386.630.039 dan ekspor pada 2015 senilai Rp 180.397.990.940. “Nilai ekspornya cenderung naik meski tahun 2017 turun sedikit,” ujar Kepala Dinas Perdagangan Bojonegoro Agus Hariyana kepada Tempo, Jumat, 13 April 2018.
Baca juga: Nilai Ekspor Lamongan Naik Rp 13 Miliar
Produk kerajinan kayu, terutama jati, diproduksi dari pelbagai tempat di Kabupaten Bojonegoro. Sebut saja kerajinan kayu buatan CV Sono Prima Kayu Bojonegoro yang diekspor ke Amerika, Cina, dan Jepang. Kemudian UD Yoga Jaya Kayu yang produknya diekspor ke Jerman, Belgia, dan Amerika.
Ada juga ekspor kayu dari kelompok perajin kayu jati Desa Sukorejo, Bojonegoro, yang mengirim produknya ke sejumlah negara di Asia. Kemudian kelompok perajin kayu, bubut, dan ukir dari Desa Batokan, Desa Bebet, dan Desa Sambeng, Kecamatan Kasiman, ke sejumlah negara di Asia.
Selanjutnya perajin kayu khusus akar jati/gambol dari Desa Meduri dan Desa Geneng. Kecamatan Margomulyo, yang mengirimkan produknya ke negara di Amerika, Meksiko, Taiwan, Korea, Cina, Jerman, dan Malaysia.
Menurut Agus, selama tiga tahun terakhir, ekspor kerajinan kayu sebagian besar dari para perajin yang terpusat di sejumlah tempat. Misalnya perajin kayu dan mebel di Desa Sukorejo, Kota Bojonegoro, juga di Kecamatan Kasiman. Para perajin kayu jati ini memiliki pelanggan setia, yakni sejumlah pejabat penting negara di Jakarta. Produksinya juga diekspor. “Jadi memang kualitas kayu jatinya tinggi,” ujarnya.
Di Bojonegoro, kawasan kerajinan akar jati/benggol berada di Desa Geneng dan Desa Meduri, Kecamatan Margomulyo--sekitar 40 kilometer arah barat daya Kota Bojonegoro. Di kampung ini, terdapat lebih dari 140 perajin akar jati yang telah bertahan di usahanya lebih dari 20 tahun. Mereka tergabung dalam Paguyuban Perajin Limbah Akar Jati Bojonegoro.
Produk kerajinan akar jati juga dikirim ke sejumlah kota-kota di Jawa dan luar Jawa. “Ya, sudah kirim hingga Sumatera,” ujar Kepala Desa Geneng, Suharto, kepada Tempo, Jumat, 13 April 2018. Dia menambahkan, beberapa tahun lalu, ekspor produk gambol jati dikirim ke beberapa negara di Asia.