TEMPO.CO, Jakarta - Garuda Indonesia mengungkapkan pihaknya belum memasukkan Bandara Kertajati di Majalengka, Jawa Barat, sebagai salah satu embarkasi haji 2018 karena masih didiskusikan dengan instansi terkait.
Direktur Utama Garuda Indonesia Pahala Mansury mengatakan embarkasi haji, khususnya bagi jemaah asal Sumedang dan Majalengka, masih didiskusikan.
Baca juga: Garuda Indonesia-Saudi Arabian Airlines, Angkutan Resmi Haji 2018
"Itu salah satu yang akan kita diskusikan antara Kementerian Agama dan Kementerian Perhubungan, bagaimana untuk jemaah haji yang akan berangkat dari Jawa Barat, khususnya dari Sumedang dan Majalengka, apakah mereka akan diberangkatkan dari daerah pemberangkatan di Kertajati atau seperti apa," tuturnya dalam pengukuhan kerja sama peningkatan manfaat Garuda Indonesia Citi Card di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta Tangerang, Kamis, 12 April 2018.
Pahala menjelaskan, jumlah pesawat yang digunakan untuk ibadah haji 2018 kurang lebih sama dengan tahun sebelumnya, yakni 14 pesawat berbadan lebar (wide body) yang terdiri dari tiga pesawat B747-400, lima pesawat B777-300ER, dan enam pesawat A330-300/200.
Tahun ini, ia menyebut jumlah jemaah dan kloternya pun hampir sama dengan tahun sebelumnya, yakni sekitar 107.959 jemaah haji dengan 278 kloter di sembilan embarkasi di seluruh Indonesia. "Kalau dari sisi jumlah dan kloternya itu kurang lebih sama dengan yang kita angkut tahun lalu," katanya.
Bandara Kertajati ditargetkan sudah bisa melayani penerbangan haji tahun ini setelah dibuka pada Mei mendatang guna mengurangi beban Bandara Soekarno Hatta yang selama ini jadi tumpuan jamaah haji Jawa Barat.
ANTARA